Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan salah satu faktor yang mendorong penguatan rupiah adalah respon pasar terhadap pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Pasar merespon positif terhadap IMF, yang mengingatkan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk berkomitmen menjaga defisit fiskal tetap berada di bawah 3 persen,” ujar Ibrahim.
Lebih lanjut, IMF memproyeksikan fiskal Indonesia akan mengalami ekspansi pada 2024 dan 2025. Meski begitu, mereka menilai defisit yang sedikit lebih kecil akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kebijakan yang lebih seimbang, serta memberikan ruang bagi pemerintah untuk merespons risiko-risiko negatif.
Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmen tersebut dengan memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tetap dijaga di bawah 3 persen, sebuah kebijakan yang diharapkan akan terus dilanjutkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.