Menurut analis pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi, pelemahan dolar AS terhadap rupiah didorong oleh sentimen pasar terhadap kondisi perekonomian Negeri Paman Sam. Pelemahan di pasar tenaga kerja mendorong pelemahan greenback.
"Serangkaian data terbaru menunjukkan ekonomi AS terus melambat, terutama melemahnya pasar tenaga kerja yang dulunya kuat. The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada bulan September di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan lapangan kerja," ucap Ibrahim dalam keterangannya.
Ditambah lagi, Presiden AS Donald Trump terus mengancam untuk memecat lebih banyak pegawai pemerintahan.
"Ancaman Presiden Donald Trump untuk memecat lebih banyak pegawai federal juga berpotensi semakin merugikan sektor tenaga kerja," ujar Ibrahim.