Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kementerian Ketenagakerjaan RI (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Kementerian Ketenagakerjaan RI (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Intinya sih...

  • Tantangan penerapan integritas semakin kompleks, penyuapan dan kecurangan merusak reputasi dan kepercayaan publik.

  • Perlu pemahaman yang sama dari semua pihak di Kemnaker untuk mengimplementasikan SMAP dan SIKENCUR secara efektif.

  • Peluncuran SMAP dan SIKENCUR merupakan langkah awal pembenahan sistem internal Kemnaker untuk mengembalikan reputasi institusi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Usai kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Immanuel Ebenezer Gerungan alias Noel, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meluncurkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) dan Sistem Kendali Kecurangan (SIKENCUR).

"Langkah ini merupakan upaya penting untuk memperkuat integritas serta mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)," kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Afriansyah Noor di Gedung Kemnaker Jakarta, dikutip Rabu (24/9/2025).

1. Tantangan penerapan integritas semakin kompleks

ilustrasi integritas (pixabay.com/RosZie)

Afriansyah menegaskan, integritas dan kepercayaan publik adalah fondasi organisasi modern, tetapi tantangan terhadap nilai-nilai tersebut semakin kompleks, terutama dalam bentuk penyuapan dan kecurangan.

"Penyuapan dan kecurangan tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga merusak reputasi dan kepercayaan publik. Oleh karena itu, penerapan SMAP dan SIKENCUR penting untuk membangun budaya kerja yang bersih, transparan, dan akuntabel," ujar Afriansyah,

2. Perlu pemahaman yang sama dari semua pihak di Kemnaker

Suasana kantor Kementerian Ketenagakerjaan usai Wamenaker Immanuel Ebenezer terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Kamis (21/8/2025). (IDN TImes/Trio Hamdani).

Afriansyah menambahkan, dalam rangka mengimplementasikan SMAP dan SIKENCUR secara efektif, terdapat beberapa hal penting yang perlu dipahami dan dilaksanakan bersama. Hal tersebut mulai dari pemahaman yang mendalam atas potensi risiko penyuapan dan kecurangan di seluruh proses bisnis, baik risiko yang berasal dari internal maupun eksternal, penerapan prinsip/pilar anti penyuapan dan kecurangan, serta yang terpenting adalah penguatan budaya integritas.

"Sistem sebaik apapun tidak akan berhasil jika tidak dibarengi dengan budaya kerja yang menjunjung tinggi integritas. Karena itu, diperlukan keteladanan pimpinan, pembinaan SDM berkelanjutan, serta keberanian pegawai untuk melaporkan penyimpangan tanpa rasa takut," tutur dia.

3. Mengembalikan reputasi Kemnaker

Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). (IDN Times/Trio Hamdani)

Sementara itu, Sekjen Kemnaker Cris Kuntadi menyampaikan, peluncuran SMAP dan SIKENCUR merupakan langkah awal pembenahan sistem internal Kemnaker sekaligus pesan kepada publik bahwa Kemnaker berkomitmen mengembalikan reputasi institusi.

"Tujuannya adalah membangkitkan kembali kesadaran anti penyuapan dan anti kecurangan, serta membantu organisasi menghadapi risiko integritas dengan mewujudkan lingkungan kerja yang bersih, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan," tutur Cris.

Editorial Team