Kemenkeu juga tengah mengembangkan super apps terpadu yang akan mempermudah integrasi layanan internal kementerian. Secara keseluruhan, Sri Mulyani memaparkan lima program utama yang menjadi fokus kerja Kemenkeu dan diklaim berhasil mendorong peningkatan outcome.
Program pertama adalah kebijakan fiskal, termasuk di dalamnya perumusan UU APBN 2025, reformasi sektor keuangan, serta penyelenggaraan International Tax Forum (ITF) yang memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Program kedua mencakup pengelolaan penerimaan negara, yang antara lain diwujudkan melalui pengembangan layanan National Logistic Ecosystem (NLE), pelaksanaan joint program penerimaan lintas instansi, serta reformasi sistem perpajakan. Program ketiga adalah pengelolaan belanja negara yang diarahkan agar lebih tepat sasaran dan efisien.
Program keempat mencakup pengelolaan perbendaharaan, kekayaan negara, dan manajemen risiko. Program kelima adalah dukungan manajemen yang mencakup penguatan SDM, sistem informasi, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Sementara itu, kinerja keuangan Kemenkeu secara keseluruhan pada 2024 menunjukkan capaian positif. Pendapatan operasional kementerian tercatat tumbuh sebesar 2,87 persen dan mencapai Rp2.162,5 triliun. Dari jumlah tersebut, Kemenkeu berhasil mencatat surplus sebesar 1,87 persen.
“Untuk Kemenkeu saja kita mencatatkan surplus. Karena seluruh pendapatan dan belanja kita kelola secara menyeluruh, kita bisa menghasilkan surplus sebesar Rp2.162 triliun,” ujar Sri Mulyani.
Namun demikian, ia mencatat, posisi ekuitas kementerian mengalami penurunan 14,28 persen dan kini berada di angka Rp201,1 triliun. Meski begitu, total aset Kemenkeu justru tumbuh 43,46 persen, terutama didorong peningkatan investasi jangka pendek dari Badan Layanan Umum (BLU) senilai Rp8,1 triliun, serta peningkatan aset tetap sebesar Rp1,1 triliun.
“Dengan strategi efisiensi dan transformasi digital yang terus kami dorong, kami yakin Kemenkeu bisa tetap adaptif, produktif, dan akuntabel dalam menjalankan tugas pengelolaan keuangan negara,” tutur Sri Mulyani.