Menggabungkan gagasan ekonomi hijau dan hilirisasi merupakan sebuah terobosan yang memiliki potensi besar dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Agenda pembangunan berkelanjutan PBB ini telah menjadi panduan utama bagi negara di seluruh dunia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sambil menjaga kelestarian lingkungan.
Ekosistem ekonomi hijau dikenal juga dengan Ekonomi Rendah Karbon (ERK). Dimana praktik ekonomi ini akan berfokus pada pelestarian alam dan mengurangi dampak lingkungan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang telah melakukan hilirisasi sejak beberapa tahun belakangan.
Hilirisasi bertujuan untuk transformasi ekonomi melalui peningkatan nilai tambah dari suatu komoditas. Nilai tambah ini berasal dari pengolahan Sumber Daya Alam (SDA) menjadi barang setengah jadi atau bahkan siap pakai. Hal ini nantinya akan meningkatkan peluang investasi yang menguntungkan bagi negara.
Sehingga, kita bisa tetap memanfaatkan SDA dengan berkelanjutan sembari menjaga keseimbangan alam. Sesuai dengan program pemerintah untuk mewujudkan #HilirisasiUntukNegeri. Melalui #KementerianInvestasi/BKPM, hilirisasi telah menjadi agenda utama untuk transformasi ekonomi bangsa Indonesia.
Kita akan menggali lebih dalam tentang bagaimana peluang ekosistem ekonomi hijau yang diintegrasikan dengan konsep hilirisasi dapat menjadi penggerak untuk mencapai SDGs sebagai berikut!