Menteri ESDM, Arifin Tasrif. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Untuk pipa transmisi jargas sendiri terus dikembangkan, sesuai dengan pedoman Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Nasional (RIJTDGBN).
Di Indonesia, salah satu wilayah dengan potensi gas bumi yang sangat besar adalah Sumatra bagian utara, yakni kawasan Andaman dengan potensi hingga 5 triliun kaki kubik (TCF), dan akan diproduksi pada 2028. Nantinya gas dari wilayah itu dihubungkan melalui pipa transmisi Dumai-Sei Mangkei sepanjang 555 kilometer (km) ke Pulau Jawa.
Di Pulau Jawa, pipa transmisi gas yang sudah dibangun ialah di proyek Cirebon-Semarang (Cisem) tahap I, tepatnya pada ruas Semarang-Batang dengan panjang 60 km.
Tahap II yakni pada ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur sepanjang 240 km targetnya dibangun pada periode 2024-2026, dengan investasi senilai Rp3,07 triliun yang dibiayai APBN.
“Nah dengan adanya transmisi gas ini, nanti Jawa ke depannya akan membuka wilayah jaringan-jaringan distribusi gas. Wilayah itu didorong untuk bisa menyediakan jaringan gas ke masyarakat dan selain industri,” ujar Arifin.