Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Luky Alfirman meyakini defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 bisa lebih kecil dari yang sudah ditargetkan.
Pemerintah sendiri telah menargetkan defisit atau tekor APBN tahun depan di angka 4,85 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau secara nominal mencapai Rp868 triliun. Target itu lebih kecil jika dibandingkan dengan defisit APBN pada 2020 dan 2021 yang berturut-turut sebesar 6,14 persen dari PDB (Rp947,7 triliun) dan 5,4 persen dari PDB (Rp873,6 triliun).
"Optimistis bisa lebih kecil karena ada beberapa hal. Misalnya perekonomian akan mulai tumbuh harapannya. Ini artinya harapannya ekonomi bergerak dan perpajakan bisa ditingkatkan lagi," kata Luky, dalam konferensi pers virtual, Senin (13/12/2021).