Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_1223.jpeg
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (YouTube KemenkeuRI)

Intinya sih...

  • Prabowo mendirikan lembaga pemerintah dan non-pemerintah baru, termasuk lembaga yang berhubungan langsung dengan kementerian dan quasi non-pemerintah.

  • Kemenkeu menghadapi tantangan dalam memberi pembiayaan terhadap lembaga-lembaga baru tersebut, sehingga meminta jajarannya untuk menjalankan tugas dengan baik.

  • Presiden Prabowo telah mendirikan banyak badan atau lembaga baru sejak menjabat sebagai Presiden RI per 20 Oktober 2024, termasuk Badan Pengelola Investasi (BPI) dan Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati membeberkan masih ada lembaga-lembaga baru yang didirikan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini. Bahkan, menurutnya pendirian lembaga baru sudah menjadi fenomena yang terus terjadi.

"Anda semua melihat mulai dari beberapa tahun terakhir hingga ke depan akan muncul institusi-institusi baru," kata Sri Mulyani saat Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama serta Pejabat Unit Organisasi Non-Eselon di Kementerian Keuangan, Sabtu (14/6/2025).

1. Prabowo bikin lembaga pemerintah dan non-pemerintah

Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (15/5). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Sri Mulyani mengatakan, lembaga-lembaga baru itu ada yang berhubungan langsung dengan kementerian. Tapi, juga ada lembaga quasi non-pemerintah.

"Ada lembaga yang strict seperti yang agency berhubungan langsung dengan kementerian atau mirip kementerian. Tapi, juga muncul lembaga yang quasi bukan pemerintah," ucap Sri Mulyani.

2. Jadi tantangan buat Kemenkeu beri pembiayaan

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana dalam Pertemuan KPK dengan Badan Gizi Nasional. (dok. Humas KPK)

Dalam pelantikan itu, Sri Mulyani mengatakan lahirnya lembaga-lembaga baru yang dimaksud di atas menjadi tantangan bagi pihaknya.

"Ini pasti menimbulkan banyak komplikasi dan tantangan baru di dalam mengelola keuangan negara dan terutama dari sisi perbendaharaan dan pembiayaan," tutur Sri Mulyani.

Oleh sebab itu, dia meminta jajarannya bisa menjalankan tugas dengan baik, dan mempertahankan posisi Kemenkeu sebagai pengelola kekayaan negara.

"Melakukan terus-menerus optimalisasi dari aset-aset negara, menciptakan nilai tambah, menghindarkan cost center, dan mampu untuk menjadikan aset negara sebagai salah satu motor penggerak ekonomi nasional," ujar dia.

3. Daftar lembaga baru di Era Prabowo

Kantor Danantara dengan logo barunya (IDN Times / Vadhia Lidyana)

Sejak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) per 20 Oktober 2024 lalu, Presiden Prabowo Subianto telah mendirikan banyak badan atau lembaga baru. Berikut daftarnya:

  • Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara)

  • Badan Gizi Nasional (BGN)

  • Badan Intelijen Keuangan (BIK)

  • Badan Penyelenggara Haji

  • Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus

  • Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin)

  • Dewan Ekonomi Nasional (DEN).

Editorial Team