Dalam memo kepada karyawan disebutkan bahwa PHK dilakukan seiring dengan meningkatnya biaya operasional dan pertaruhan besar yang belum memberikan hasil hingga kini kepada perusahaan. Karena itu, diharapkan langkah yang ditempuh demi keberlanjutan masa depan perusahaan game tersebut.
"Kami harus berbuat lebih banyak untuk memfokuskan bisnis kami dan memusatkan upaya kami pada hal-hal yang paling mendorong nilai pemain, hal-hal yang benilai waktu bagi para pemain," kata CEO Riot Games, Dylan Jadeja, dikutip dari CNN Business, Kamis (25/1/2024).
Sebagai informasi, Riot diakuisisi oleh Tencent pada 2011, beberapa tahun usai grup yang berbasis di Shenzhen, China itu memenangkan hak untuk melisensi gelar andalannya League of Legends di China daratan.
Game yang disingkat LOL ini telah menjadi populer, memungkin pengguna bertanding dalam tim di arena pertarungan online, di mana setiap tim harus menghancurkan markas tim lain.
Riot mengandalkan kesuksesan besar LOL selama satu dekade, sehingga perusahaan mendiversifikasi bisnisnya. Dan pada 2019, salah satu pendiri dan ketua Riot Games, Marc Merril menyatakan akan mengembangkan sejumlah game baru.
Sementara dalam memo awal pekan ini, Jadeja merinci bagaimana Riot secara agresif mengejar sumber pertumbuhan baru sejak 2019. Perusahaan memperluas jejak global, mengubah model operasi, mendatangkan talenta baru untuk memenuhi ambisi perusahaan, dan menggandakan ukuran perusahaan hanya dalam beberapa tahun saja.
"Saat ini, kami adalah perusahaan yang tidak memiliki fokus yang cukup tajam, dan sederhananya, ada terlalu banyak hal yang sedang kami kerjakan," ujar Jadeja.