Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi PHK (freepik.com/freepik)
ilustrasi PHK (freepik.com/freepik)

Jakarta, IDN Times - Pengembang video game populer, seperti League of Legends dan Valorant melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 530 karyawannya. Jumlah ini sekitar 11 persen dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia.

Perusahaan berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) yang dimiliki raksasa teknologi China, Tencent ini mengumumkan kabar PHK tersebut pada Senin (22/1/2024). Perusahaan telah mengirimkan memo kepada karyawannya mengenai rencana itu.

1. Alasan PHK

Riot Games (Riot Games)

Dalam memo kepada karyawan disebutkan bahwa PHK dilakukan seiring dengan meningkatnya biaya operasional dan pertaruhan besar yang belum memberikan hasil hingga kini kepada perusahaan. Karena itu, diharapkan langkah yang ditempuh demi keberlanjutan masa depan perusahaan game tersebut.

"Kami harus berbuat lebih banyak untuk memfokuskan bisnis kami dan memusatkan upaya kami pada hal-hal yang paling mendorong nilai pemain, hal-hal yang benilai waktu bagi para pemain," kata CEO Riot Games, Dylan Jadeja, dikutip dari CNN Business, Kamis (25/1/2024).

Sebagai informasi, Riot diakuisisi oleh Tencent pada 2011, beberapa tahun usai grup yang berbasis di Shenzhen, China itu memenangkan hak untuk melisensi gelar andalannya League of Legends di China daratan.

Game yang disingkat LOL ini telah menjadi populer, memungkin pengguna bertanding dalam tim di arena pertarungan online, di mana setiap tim harus menghancurkan markas tim lain.

Riot mengandalkan kesuksesan besar LOL selama satu dekade, sehingga perusahaan mendiversifikasi bisnisnya. Dan pada 2019, salah satu pendiri dan ketua Riot Games, Marc Merril menyatakan akan mengembangkan sejumlah game baru.

Sementara dalam memo awal pekan ini, Jadeja merinci bagaimana Riot secara agresif mengejar sumber pertumbuhan baru sejak 2019. Perusahaan memperluas jejak global, mengubah model operasi, mendatangkan talenta baru untuk memenuhi ambisi perusahaan, dan menggandakan ukuran perusahaan hanya dalam beberapa tahun saja.

"Saat ini, kami adalah perusahaan yang tidak memiliki fokus yang cukup tajam, dan sederhananya, ada terlalu banyak hal yang sedang kami kerjakan," ujar Jadeja.

2. Prioritas perusahaan beralih

League of Legends (Riot Games)

Sebagai imbas dari ambisi di masa lalu, perusahaan sekarang akan mengurangi jumlah tim di balik Legends of Runeterra, sebuah game kartu online. Menurut Jadeja, biaya pengembangan game ini disubsidi oleh game lain.

Selain itu, Riot juga akan menghentikan Riot Forge, penerbit yang berupaya mengembangkan game baru dari dunia League of Legends. Selanjutnya, prioritas perusahaan ke depan akan beralih ke tim di balik game inti Riot.

"Ini bukan untuk menenangkan pemegang saham atau untuk mencapai angka pendapatan triwulanan. (Tapi) Ini suatu keharusan," ujarnya.

3. Menambah daftar perusahaan teknologi yang PHK karyawan

e-Bay (Instagram eBay)

PHK yang dilakukan Riot Games menambah jumlah PHK di bidang teknologi dan media di AS. Ada ribuan tenaga kerja di sektor ini yang kena PHK pada bulan ini.

Dalam dua pekan pertama 2024 saja, sudah lebih dari 5.500 PHK diumumkan Google, Amazon, dan perusahaan teknologi terkemuka lainnya. Ini termasuk platform streaming video milik Amazon, Twitch yang melakukan PHK sebanyak 500 karyawan.

Bahkan, baru-baru ini, eBay juga mengumumkan akan melakukan PHK sebanyak 1.000 karyawannya atau sekitar 9 persen dari total tenaga kerja perusahaan. Selain itu, juga akan mulai mengurangi jumlah karyawan kontrak.

Editorial Team