Pengguna QRIS di Jakarta Selatan Tertinggi, Capai 569,52 Juta di 2024

Jakarta, IDN Times - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, menyampaikan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Jakarta terus tumbuh pesat, khususnya Jakarta Selatan.
Arlyana mengatakan, sampai triwulan ketiga 2024, Jakarta Selatan menyumbang 36,31 persen dari total transaksi QRIS di seluruh wilayah Jakarta.
"Angka ini menunjukan tingginya antusiasme masyarakat dan pelaku usaha khususnya di Jakarta Selatan dalam memanfaatkan teknologi pembayaran digital," ujar Arlyana di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
1. QRIS jadi pilihan pelaku usaha di Jaksel
Arlyana menilai, tingginya adopsi QRIS di Jakarta Selatan didorong keberagaman pelaku usaha di sektor akomodasi, makanan, dan minuman.
Jakarta Selatan dikenal dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis, didukung gaya hidup masyarakat urban yang aktif menggunakan metode pembayaran digital.
“QRIS kini menjadi pilihan utama di berbagai pusat kuliner, kafe, dan toko-toko retail di Jakarta Selatan. Ini tidak hanya memudahkan konsumen, tetapi juga mendukung para pelaku usaha dalam mencatat dan mengelola transaksi dengan lebih efisien,” beber Arlyana.
2. Volume transaksi QRIS di Jakarta Selatan capai 569,52 juta
Data Bank Indonesia mencatat, pada triwulan ketiga 2024, volume transaksi QRIS di Jakarta Selatan turut berkontribusi pada total transaksi di Jakarta yang mencapai Rp569,52 juta, dengan pertumbuhan sebesar 170 persen year-on-year.
Sepanjang 2024 dari Januari sampai September, volume transaksi QRIS di Jakarta telah mencapai Rp1,36 miliar transaksi.
Berdasarkan data, wilayah tertinggi adalah Jakarta Selatan yang mencatat 36,31 persen dari total pengguna, diikuti Jakarta Barat 23,72 persen , lalu Jakarta Pusat 17,72 persen, Jakarta Utara sebanyak 11,97 persen, dan Jakarta Timur 10,27 persen.
Sementara itu, Kepulauan Seribu, meskipun memiliki kontribusi kecil yakni hanya 0,01 persen dari volume transaksi QRIS di Jakarta.
3. Penggunaan QRIS di Kepulauan Seribu paling rendah
Arlyana menegaskan, Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus mendorong literasi dan adopsi QRIS di wilayah Jakarta lainnya, terutama daerah yang saat ini masih memiliki tingkat penggunaan yang rendah seperti Kepulauan Seribu.
“Meskipun Jakarta Selatan mendominasi, kami berharap penggunaan QRIS bisa lebih merata di seluruh Jakarta. Kami juga akan menggalakkan kegiatan literasi digital dan kampanye pemanfaatan QRIS di wilayah lain agar seluruh masyarakat dapat menikmati manfaat dari transaksi digital," katanya.