Jakarta, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menolak apabila diminta pemerintah turun dalam operasi menstabilkan harga beras. Itu karena pemerintah hingga saat ini belum membayar utang refaksi minyak goreng (migor).
Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey mengatakan, ritel sebagai penjaga harga eceran tertinggi (HET), sehingga rafaksi harus dibayar.
"Utang harus dibayar. Dan mohon maaf nih, karena rafaksi belum dibayar, kalau ada yang minta ulang-ulang kayak kasus minyak goreng kemarin, kita gak mau. Bayar dulu dong rafaksi,” kata Roy, Senin (12/2/2024).