Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menghitung (pexels.com/RODNAE Productions)

Jakarta, IDN Times - Setiap perusahaan pada dasarnya memiliki aset yang menjadi bagian terpenting dari perusahaan. Aset tersebut harus dijaga dengan baik karena nilainya mudah berubah dan bisa mengalami penyusutan. Penyusutan aset perusahaan disebut sebagai amortisasi, namun juga bisa disebut depresiasi.

Menurut Investopedia, amortisasi adalah teknik akuntansi yang digunakan secara berkala untuk menurunkan nilai buku pinjaman atau aset tidak berwujud selama periode waktu tertentu. Sedangkan, depresiasi diartikan sebagai proses pengurangan total biaya dari aset-aset tetap yang dibeli oleh perusahaan.

Dikutip dari glints, berikut beberapa perbedaan dari amortisasi dan depresiasi dalam dunia bisnis.

1. Jenis aset yang diperhitungkan

Ilustrasi aset. (Dok. IDN Times)

Perbedaan pertama yakni dari jenis aset yang dihitung. Umumnya, amortisasi menerapkan dan membebankan biayanya dari aset tidak berwujud, seperti copyright dan hak paten.

Sementara itu, depresiasi menggunakan aset tetap mereka, seperti gedung, mesin, dan peralatan kantor.

2. Metode perhitungan

Editorial Team

Tonton lebih seru di