Meski banyak diminati investor, ternyata risiko memiliki mata uang digital atau cryptocurrency yang dibuat pada tahun 2009 oleh orang tak dikenal bernama Satoshi Nakamoto ini sangat tinggi.
Anthony Scaramucci, pendiri Skybridge Capital yang juga banyak berinvestasi di bitcoin memperingatkan soal adanya potensi penurunan harga bitcoin. Ia mencontohkan apa yang pernah terjadi pada Desember 2017, ketika harga bitcoin jatuh di bawah 4 ribu dolar AS tak lama setelah mencapai rekor sebelumnya di bawah 20 ribu dolar AS. Ia bahkan mengatakan ada potensi penurunan harga sebesar 20-50 persen.
“Ini bisa menjadi bubble top blow up,” kata Scaramucci kepada CNN Business pada Januari. “Kami memperkirakan dana akan berubah-ubah dan bisa kehilangan uang.”
Namun demikian, ia juga tidak menampik bahwa bitcoin bisa menjadi tambahan yang solid untuk portofolio investor. Apa lagi selama ini harga bitcoin telah menguat tajam dan memberi keuntungan yang jauh lebih besar dan cepat daripada berinvestasi di pasar saham.
“Lintasan yang lebih mungkin adalah bahwa orang dapat menghasilkan sejumlah besar uang. Bitcoin tidak terkekang oleh kebijakan Federal Reserve atau masalah pasokan emas,” katanya. “Ada lebih banyak permintaan untuk bitcoin sekarang daripada pasokannya. Harganya seharusnya naik.”