Pertamina Refinery Unit III Plaju meraih kembali penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) dengan peringkat Hijau tahun 2020 dari KLHK. (Dok. Pertamina)
Sementara itu, Pertamina NRE sendiri memiliki aspirasi untuk menjadi Indonesia Green Energy Champion pada 2026 dengan kapasitas sebesar 10 GW, yang dikontribusikan dari gas to power sebesar 6 GW, energi terbarukan 3 GW, dan pengembangan energi baru sebesar 1 GW.
Dannif mengatakan, untuk mencapai target tersebut Pertamina NRE menyasar baik pada captive market, yaitu wilayah operasi Pertamina, maupun di luar itu, termasuk ekspansi ke pasar luar negeri. Selain itu, upaya yang juga dilakukan adalah pengembangan secara anorganik.
Perlu diketahui, proyek EBT yang dioperasikan Pertamina NRE antara lain PLTS Badak dengan kapasitas sebesar 4 MW, PLTBg Sei Mangkei berkapasitas 2,4 MW, O&M PLTBg Kwala Sawit dan Pagar Merbau berkapasitas 2x1 MW, dan PLTS di sejumlah SPBU Pertamina dengan total kapasitas 260 KW.
Sedangkan proyek yang sedang berjalan antara lain PLTGU Jawa-1 dengan kapasitas 1,8 GW, PLTS Sei Mangkei sebesar 2 MW, PLTS RU Dumai berkapasitas 2 MW, dan PLTS RU Cilacap dengan kapasitas sebesar 2 MW.
“Untuk captive market Pertamina sendiri potensinya sangat besar dan sebagian besar masih berbasis energi fosil. Selain itu, dalam waktu dekat kami juga akan mengerjakan proyek pemasangan PLTS di 1000 SPBU Pertamina,” lanjut Dannif.