Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PT Pertamina Gas (Pertagas) terus tancap gas untuk mengoptimalkan utilisasi pipa minyak dari blok Rokan dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). (Dok Pertagas).
PT Pertamina Gas (Pertagas) terus tancap gas untuk mengoptimalkan utilisasi pipa minyak dari blok Rokan dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). (Dok Pertagas).

Intinya sih...

  • PHR temukan sumber migas baru di Blok Rokan dengan potensi produksi 3 ribu barel per hari.
  • Pengeboran Sumur Astrea-1 dilakukan sebagai komitmen kepada pemerintah melalui SKK Migas.
  • Pertamina Hulu Rokan (PHR) sedang melakukan uji kandungan lapisan (UKL) di Sumur Astrea-1 dengan pengawasan SKK Migas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan dengan potensi produksi 3 ribu barel minyak per hari. Penemuan tersebut dilakukan melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Astrea-1 di Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko menyatakan pengeboran tersebut merupakan bagian dari komitmen kepada pemerintah melalui SKK Migas. Sumur Astrea-1 dibor dengan profil directional mulai 10 April 2024 dan mencapai kedalaman 7.158 kaki pada 23 Mei 2024.

1. PHR sedang melakukan uji kandungan lapisan di Sumur Astrea-1

Pertamina Hulu Rokan (IDN Times/Fauzan)

Saat ini, Pertamina Hulu Rokan (PHR) sedang melakukan uji kandungan lapisan (UKL) di Sumur Astrea-1 dengan pengawasan SKK Migas. UKL dilakukan menggunakan rig workover dan evaluasi formasi dengan e-line logging.

UKL bertujuan untuk mengetahui kandungan hidrokarbon yang ekonomis dan karakteristik reservoir setelah pengeboran. Caranya, fluida diproduksikan melalui pipa bor untuk analisis.

“Jika didapatkan hidrokarbon pada saat uji kandungan lapisan, maka laju alirnya diukur untuk kemudian dialirkan menuju burn pit untuk dibakar karena keterbatasan fasilitas produksi pada tahapan eksplorasi. Hal ini umum dilakukan pada proses uji kandungan lapisan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan lingkungan dan mitigasi dampak sosial,” ujarnya.

2. SKK Migas tindaklanjuti penemuan di Blok Rokan

Kegiatan pertambangan di Pertamina Hulu Rokan. (Dok. Pertamina)

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro mengatakan pengeboran Sumur Astrea-1 menunjukkan komitmen KKKS untuk meningkatkan produksi migas nasional.

"Komitmen pengeboran harus terus dijalankan oleh PHR dan KKKS lainya untuk sama-sama mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah," kata Hudi.

Hudi menambahkan, temuan hidrokarbon dari Sumur Astrea-1 di Blok Rokan adalah kabar baik saat SKK Migas merayakan 22 tahun pengelolaan hulu migas di Indonesia.

"Sebagai wujud implementasi Long Term Planning skin explorasi, penemuan ini akan terus ditindaklanjuti dan proses pengembangan terus berjalan sehingga terjadi peningkatan produksi yang masif," ujarnya.

3. Blok Rokan dikelola Pertamina setelah puluhan tahun di tangan Chevron

Presiden Jokowi meninjau kawasan PT Pertamina Hulu Rokan, Kamis (5/1/2023) (dok. Sekretariat Presiden)

Blok Rokan adalah salah satu ladang minyak terbesar di Indonesia, terletak di Provinsi Riau. Setelah hampir 50 tahun dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia, pengelolaan Blok Rokan dialihkan ke PHR pada 9 Agustus 2021.

Blok tersebut memiliki luas sekitar 6.220 kilometer persegi dan menyumbang sekitar 24 persen dari total produksi minyak nasional Indonesia.

Blok Rokan memiliki 96 lapangan minyak, dengan lapangan Duri, Minas, dan Bekasap sebagai yang paling produktif. Cadangan minyak di Blok Rokan diperkirakan mencapai 500 juta hingga 1,5 miliar barel tanpa menggunakan Enhanced Oil Recovery (EOR).

Pengelolaan oleh Pertamina diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak nasional dan mendukung target pemerintah untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030.

Editorial Team