Jokowi Senang Produksi Blok Rokan Meningkat setelah Dikelola Pertamina

- Produksi minyak Blok Rokan naik dari 130 ribu menjadi 162 ribu barel per hari setelah dikelola penuh oleh PT Pertamina.
- Presiden Jokowi meminta PT Pertamina untuk meningkatkan produksi di Blok Rokan menjadi lebih dari 200 ribu barel per hari.
- Pertamina menggunakan teknologi baru yang menjanjikan untuk meningkatkan produksi, dengan rencana eksplorasi sumur baru tahun depan.
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Joko" Widodo (Jokowi) mengungkapkan, bahwa produksi minyak di Blok Rokan meningkat signfikan setelah dikelola penuh oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan.
Ia mengatakan produksi minyak Blok Rokan saat ini mencapai 162 ribu barel per hari atau mengalami peningkatan signifikan dibandingkan produksi saat dikelola Chevron Blok Rokan yang tercatat 130 ribu barel minyak per hari.
"Artinya dikerjakan oleh anak-anak kita sendiri itu terjadi peningkatan dan itu yang baik," ucapnya saat meninjau langsung blok ini di Dumai, Riau, untuk memperingati upacara Hari Lahir Pancasila, Sabtu (1/6/2024).
1. Jokowi targetkan produksi blok rokan capai 200 ribu barel per hari

Presiden Jokowi pun meminta (PT Pertamina) untuk meningkatkan produksi di Blok Rokan menjadi lebih dari 200 ribu barrel per hari.
"Saya memberikan target agar bisa di atas 200 (ribu barrel per hari)," kata Presiden.
2. Genjot produksi melalui teknologi baru
.jpg)
Terkait strategi pencapaian target, Presiden menyatakan bahwa Pertamina sudah mulai menggunakan teknologi baru yang menjanjikan. Bahkan teknologi tersebut sudah diimplementasikan pada satu sumur dan menghasilkan produksi yang berlipat.
"Ini akan dikembangkan di sumur-sumur yang lain yang dipilih sehingga nanti produksinya bisa meningkat drastis," ungkap Jokowi.
3. Eksplorasi akan diperluas menjadi 3 sumur di tahun depan

Presiden menambahkan bahwa eksplorasi dengan menggunakan teknologi baru ini akan dilanjutkan tahun ini, dengan target dua atau tiga sumur baru pada tahun depan untuk mendorong kemandirian energi nasional.
"Tahun depan sudah mulai dua atau tiga (sumur)," tutur Presiden.