Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, penguatan rupiah terhadap dolar AS sore ini disebabkan oleh kinerja perekonomian AS yang menurun dengan pelemahan pada nonmanufaktur.
“Indeks manajer pembelian yang lemah pada aktivitas nonmanufaktur meningkatkan spekulasi terhadap melemahnya perekonomian AS yang menurut para pedagang akan mendorong The Fed untuk memotong suku bunga lebih cepat,” ucap Ibrahim dalam keterangan resmi.
Di sisi lain, Ibrahim menyoroti prediksi terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2024 yang diperkirakan tetap bagus di tengah tensi geopolitik.
“Pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2024 ini diprediksi tidak akan setinggi pada kuartal pertama 2024 hanya akan tumbuh 4,9 hingga 5,1 persen. Namun dalam kondisi saat ini yang serba tak menentu akibat tensi politik yang memanas, angka tersebut sudah cukup bagus,” kata dia.