PLN Indonesia Power (PLN IP) menjalin kerja sama strategis dengan Huawei melalui penandatanganan Joint Study Agreement (JSA). (Dok/Istimewa).
Dari sisi teknis, pengembangan difokuskan pada sistem suplai hidrogen yang dilengkapi Pressure Regulator System (PRS) berbasis Programmable Logic Controller (PLC) dan Human Machine Interface (HMI). Sistem ini memungkinkan pengaturan injeksi hidrogen secara lebih akurat, efisien, dan aman.
“Dengan kontrol elektronik penuh, proses feeding hidrogen menjadi jauh lebih stabil dan presisi,” beber Hedwig.
Selain itu, tim menemukan indikasi peningkatan efisiensi pembakaran. Pada kondisi beban yang sama, konsumsi energi total (gas alam + hidrogen) lebih rendah dibandingkan pembakaran murni gas alam.
Hal ini diduga karena hidrogen membantu proses pembakaran lanjutan karbon monoksida (CO), yang terlihat dari penurunan kadar emisi CO saat cofiring.
Pelaksanaan cofiring hidrogen ini menjadi bagian dari dukungan PLN Indonesia Power terhadap roadmap transisi energi nasional dan target Net Zero Emission (NZE) 2060.