Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung PLN Indonesia Power (IP) Semarang POMU. (dok. PLN IP)

Jakarta, IDN Times - PLN Indonesia Power (IP) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas lebih dari 1.200 megawatt (MW) dalam waktu dekat. Pembangunan PLTS itu akan bekerja sama dengan pihak swasta, sebagai upaya penambahan daya energi baru dan terbarukan (EBT).

Pembangunan PLTS tersebut akan berkontribusi pada target penambahan EBT perusahaan yang ditetapkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 mencapai 7 ribu MW.

1. PLN IP punya target bangun EBT hingga 7 ribu MW sampai 2030

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung PLN Indonesia Power (IP) Semarang POMU. (dok. PLN IP)

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra mengatakan pihaknya terus mendorong kerja sama dan co-investment yang lebih luas. Selain proyek PLTS tersebut, PLN IP juga menerapkan digitalisasi pembangkit, demi mengakomodasi keragaman sumber EBT yang masuk dalam sistem PLN.

"Pengembangan bisnis kami pendekatannya adalah partnership dan kolaborasi. Perubahan DNA bisnis ini diperlukan untuk membangun skillset dan mengembangkan teknologi baru agar sektor pembangkitan PLN terus relevan dengan perubahan iklim energi global," tutur Edwin dikutip dari keterangan resmi, Senin (19/6/2023).

2. PLN IP cetak pendapatan Rp6,6 triliun di 2022

Kantor PLN Indonesia Power (IP). (dok. PLN IP)

Sepanjang 2022, PLN IP mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar Rp6,6 triliun atau 62 persen melebihi target yang di tetapkan oleh korporasi sebesar Rp4,1 triliun. Pencapaian tersebut juga menunjukkan peningkatan sebesar 40 persen dibandingkan realisasi pendapatan bersih pada 2021 yang sebesar Rp4,7 triliun.

Capaian tersebut didorong oleh kerja sama dan co-investment, seperti yang disebutkan di atas. Konsolidasi aset juga menjadi pendorong capaian itu, sehingga menjadikan perusahaan sebagai pembangkit terbesar di Asia Tenggara.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, akselerasi kinerja perusahaan melalui strategi kerja sama dan co-investment tak hanya meningkatkan laba bersih perusahaan, tetapi juga menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik.

"Dalam strategi business development kami tidak hanya melakukan perubahan pelan-pelan, tapi mutasi DNA. Nah, ini perlu kita jaga agar PLN IP bisa jadi perusahaan yang kredibel dan jauh lebih efisien lagi," ujar Darmawan.

3. PLN IP dibentuk untuk mendorong pembangunan pembangkit baru

Teknisi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tengah melakukan quality control di pabrik PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals) Cikampek, Jawa Barat, Jumat (8/7/2022). PLTS dengan kapasitas produksi 2,1 GWh ini mampu mengurangi emisi karbon sebesar 2.104,66 ton per tahun. (Dok. BNI)

Darmawan mengatakan pembentukan subholding PLN IP pada awal 2022 menjadi titik krusial dalam meningkatkan value chain perusahaan secara end to end. Digitalisasi sistem pembangkit yang dilakukan berhasil mengakomodasi masuknya pembangkit baru untuk memenuhi additional demand yang semakin besar.

"Digitalisasi sistem pembangkit membuat suplai listrik PLN semakin andal. Ini akan terus dipetakan setiap rantai pasoknya, agar kami bisa mengantisipasi kebutuhan teknikal skill dan teknologi yang dibutuhkan untuk optimalisasi seluruh aset PLN IP," ujar Darmawan.

Editorial Team