Ilustrasi PLN (IDN Times/Arief Rahmat)
Sementara itu, General Manager PLN UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar mengatakan, Papua memiliki kompleksitas tinggi dalam sistem kelistrikannya, yang terbagi dalam delapan sistem besar dan sekitar 300 sistem kecil. Bahkan sekitar sepertiga masyarakat Papua masih belum mendapatkan akses listrik.
“Meskipun kapasitas kecil, gangguan di sistem Papua bisa berdampak besar dan langsung terasa hingga ke Jakarta. Karena itu, kami percaya PLN IP mampu menjaga keandalan dan meningkatkan kinerja sistem di sini,” ujar Diksi.
Ia juga menegaskan, pembangkit seperti Holtekamp harus menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Papua, dan kerja sama ini diharapkan menjadi motor penggerak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Papua membutuhkan kita. Ini bukan sekadar kontrak bisnis, tetapi ladang pengabdian untuk membantu rakyat membuka akses listrik, pendidikan, dan ekonomi bagi saudara-saudara kita di timur Indonesia,” ujar Diksi.
PLN Indonesia Power terus memperluas perannya di wilayah timur Indonesia sebagai bagian dari upaya mencapai rasio elektrifikasi 100 persen. Kerja sama ini menjadi bukti nyata sinergi antara subholding dan holding dalam mendukung agenda strategis nasional.