Jakarta, IDN Times - Sekitar 70 persen pembangkit listrik di Indonesia masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk sistem kelistrikan. Ini menjadi salah satu penyebab kurang optimalnya pemanfaatan potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Rata-rata umur PLTU yang masih muda yaitu di bawah 10 tahun dan pertumbuhan kebutuhan listrik yang tidak sebesar proyeksi, menyebabkan penetrasi EBT menjadi terhambat. Pemerintah dan PLN telah berencana mempensiunkan dini 5 Giga Watt (GW) PLTU dan mengganti 3,7 GW dengan pembangkit energi terbarukan.