ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ketika memang tidak mengimpor apapun adalah sebuah kemustahilan, lalu mengapa Prabowo bisa mengeluarkan janji tersebut, padahal ia punya tim ahli ekonomi sendiri. Dugaan Bhima adalah meski banyak ekonom senior, tapi "masalah ada di level menengah" yang memberikan briefing kepada Prabowo.
Kemungkinan lain adalah pembuat naskah pidatonya saat itu. "Jadi terkesan bolong di tengah sehingga kualitas speech-nya rendah dan [menghasilkan] blunder," lanjutnya.
Indikasi "blunder" itu pun ditanggapi oleh Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Ia mengaku, pihaknya sudah menyiapkan peta jalan terkait penghentian impor ini. Dahnil sendiri mengklarifikasi bahwa yang ingin dihentikan adalah impor komoditi seperti beras, jagung, garam, tebu dan singkong. Menurutnya, produk-produk ini bisa dihasilkan sendiri tanpa harus membeli dari luar negeri.
Nah, bagaimana menurut kalian guys? Apapun kampanye para calon presiden dan wakil presiden serta kubunya, kritislah...