Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-30 at 11.30.02 (2).jpeg
Wisma Danantara Indonesia (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Danantara siap penuhi harapan Prabowo terkait sumbangan ke kas negara.

  • Dampak ekonomi yang muncul dari Danantara diharapkan gerakkan ekonomi.

  • Inisiasi sumbangan Danantara 50 miliar dolar AS ke APBN bisa cegah defisit.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) berkomitmen merealisasikan harapan Presiden Prabowo Subianto agar BUMN dapat memberikan kontribusi ekonomi senilai 50 miliar dolar AS, atau sekitar Rp812,67 triliun (asumsi kurs Rp16.218). Kontribusi tersebut diharapkan dapat membantu menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan P Roeslani, mengatakan hal itu akan dilakukan melalui peningkatan rasio pengembalian atas aset (return on assets/RoA).

“Apa pun itu, kami akan berupaya semaksimal mungkin dengan investasi, aset, dan modal (equity) yang kami miliki. Semua itu menjadi parameter yang kami gunakan untuk meningkatkan kinerja Danantara ke depannya,” ujar Rosan usai Rapat Kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (19/8/2025).

1. Danantara siap penuhi harapan Presiden Prabowo terkait sumbangan ke kas negara

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Meski demikian, penyisihan sebagian hasil RoA akan tetap mengacu pada tolok ukur (benchmark) yang digunakan oleh dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund (SWF) di berbagai negara. Dengan demikian, Danantara tetap dapat menjalankan program-program yang telah dirancang oleh manajemen sebelumnya.

“Intinya, kami harus selalu siap untuk melaksanakan program-program yang sudah direncanakan di Danantara,” tambah Rosan.

2. Dampak ekonomi yang muncul dari Danantara diharapkan gerakkan ekonomi

Ilustrasi investasi (freepik.com)

Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR, Misbakhun, menegaskan pernyataan Presiden Prabowo tidak berarti Danantara harus menyetor 50 miliar dolar AS dari hasil pengelolaan aset BUMN. Angka tersebut, kata dia, lebih merujuk pada dampak ekonomi yang diharapkan muncul dari perputaran investasi Danantara.

"Berbeda, jangan dicampur. USD 50 miliar itu adalah harapan. Pak Prabowo mengharapkan akan ada perputaran ekonomi sampai 50 miliar dolar AS, berupa dorongan ekonomi yang akan tercipta dari sana," tegas Misbakhun.

Karena itu, menurutnya, angka 50 miliar dolar AS bukanlah target RoA Danantara secara langsung. RoA lebih berkaitan dengan persentase hasil investasi terhadap nilai aset yang dikelola.

"Return on Asset itu berbeda. Angka 50 miliar dolar itu bukan berasal dari RoA. Kalau RoA itu bicara soal persentase, misalnya berapa persen yang dihasilkan dari investasi terhadap aset yang dikelola," jelas Misbakhun.

3. Inisiasi sumbangan danantara 50 miliar dolar AS ke APBN bisa cegah defisit

Pidato Kenegaraan Presiden Ri, Prabowo Subianto. (Tangkapan Layar Youtube IDN Times)

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut BUMN seharusnya bisa menyumbang minimal 50 miliar dolar AS ke negara. Dengan langkah ini, Prabowo menilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tidak akan defisit lagi.

Adapun alokasi belanja negara pada 2026 mencapai Rp 3.786,5 triliun, sedangkan pendapatan negara ditargetkan Rp3.147,7 triliun. Dengan demikian, terdapat defisit sebesar Rp 638,8 triliun atau 2,48 persen dari produk domestik bruto (PDB).

"BUMN kita asetnya adalah senilai lebih dari 1.000 triliun dolar AS Dolar. Harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal 50 miliar dolar. Kalau 50 miliar dolar APBN kita tidak defisit saudara-saudara sekalian," tegas Prabowo saat Pidato tentang RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8).

Editorial Team