Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, salah satu program utama yang akan diusung oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto di masa pemerintahannya adalah mewujudkan kedaulatan energi.
Bahlil menjelaskan, tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan kedaulatan energi. Dia menyoroti sekitar 30 tahun lalu, tepatnya pada 1996-1997, produksi minyak Indonesia mencapai 1,6 juta barel per hari (bph).
Saat itu, kontribusi minyak terhadap pendapatan bagi negara sebesar 40 hingga 50 persen. Namun, setelah reformasi terjadi penurunan produksi minyak yang tidak dapat diatasi dengan baik.
"(Tahun) 2008 itu ada perbaikan menjadi 800 sampai 900 ribu barrel per day karena ada penambahan di Banyu Urip. Nah, kemudian turun terus, ini terjadi incline terus," kata Bahlil dalam Rakornas Repnas di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024).