Jakarta, IDN Times - Target Presiden Prabowo Subianto terkait defisit APBN menjadi 0 persen dalam 2-3 tahun ke depan dinilai tidak realistis.
Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto melihat defisit APBN di era pemerintahan Prabowo Subianto justru melebar.
"Faktanya sebetulnya di era Pak Prabowo ini defisit itu trendnya melebar. Jadi kalau dulu-dulu, sebetulnya sejak era Pak Jokowi terutama di periode kedua, melihat angka-angka defisit di atas 2 persen itu udah kayak biasa saja. Padahal sebetulnya itu berimplikasi kepada confident market di dalam SBN," kata Eko dikutip Minggu, (17/8/2025).
Jika melihat data, defisit APBN 2024, yang menjadi tahun pertama Prabowo menjabat sebagai Presiden adalah 2,29 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka itu naik dari defisit APBN 2023 yang sebesar 2,27 persen.