Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
antarafoto-sidang-tahunan-mpr-ri-1755244140.jpg
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8). ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk membenahi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar lebih produktif dan memberikan kontribusi signifikan bagi negara. Pernyataan ini dia sampaikan dalam pidato Nota Keuangan serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di hadapan DPR RI.

"Aset yang dimiliki bangsa Indonesia yang berada di BUMN nilainya lebih dari 1.000 triliun dolar AS. Harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal 50 miliar dolar. Kalau 50 miliar dolar, APBN kita tidak defisit," ujar Prabowo, Jumat (15/8/2025).

Untuk itu, Prabowo memerintahkan Badan Pengelola Investasi Danantara segera membereskan permasalahan di tubuh BUMN, terutama terkait tata kelola yang dinilai tidak masuk akal.

"Tadinya pengelolaannya secara tidak masuk akal, perusahaan rugi, komisarisnya banyak banget. Saya potong setengah, komisaris paling banyak enam orang. Kalau bisa cukup empat atau lima, dan saya hilangkan yang tidak perlu," kata dia.

Prabowo menekankan, pembenahan BUMN adalah langkah strategis agar aset negara yang sangat besar dapat dikelola secara profesional, transparan, dan memberi keuntungan optimal bagi rakyat.

Editorial Team