Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250806_194634.jpg
Presiden Prabowo Subianto naik Whoosh ke Bandung, Rabu (6/8/2025) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah akan membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh sebesar Rp1,2 triliun setiap tahun.

  • Prabowo merasa heran ada pihak yang ribut dengan masalah Whoosh dan kembali menegaskan akan bertanggung jawab terkait utang tersebut.

  • Chief Operation Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menyatakan Indonesia dan China sepakat untuk merestrukturisasi utang proyek Whoosh hingga 60 tahun dengan melibatkan tim khusus yang akan melibatkan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pemerintah akan membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh sebesar Rp1,2 triliun setiap tahun. Meski demikian, Prabowo enggan menjelaskan, dana untuk bayar utang tersebut berasal dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara atau dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pokoknya gak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun. tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung," ujar Prabowo dalam pidatonya saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).

Prabowo merasa heran ada pihak yang ribut dengan masalah Whoosh. Prabowo kembali menegaskan, akan bertanggung jawab terkait utang Whoosh.

"Gak usah khawatir, apa itu ribut-ribut Whoosh? Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semua," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Prabowo meminta kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk tidak usah khawatir terkait masalah Whoosh.

"Saya sudah sampaikan semua, saya sudah pelajari, masalahnya Indonesia sanggup dan itu wajar semuanya itu. Jangan dipolitisasi, jangan kita menari digendang orang, mungkin ada pihak-pihak dari gak tahu dari mana, yang ingin selalu menimbulkan kecemasan rakyat, gak, tenang-tenang saja," kata dia.

Sebelumnya, Chief Operation Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria menanggapi isu soal Indonesia dan China yang sepakat untuk merestrukturisasi utang proyek Whoosh hingga 60 tahun.

Menurut Dony, akan dibentuk tim khusus untuk menyelesaikan proses restrukturisasi tersebut. Tim ini akan melibatkan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.

“Nanti akan ada tim, nanti dengan Pak Luhut. Kalau kami (Danantara) lebih ke sisi korporasi. Kami terus bernegosiasi,” ujar Dony di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Editorial Team