Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Paris, Prancis (ANTARA FOTO/Christophe Ena/Pool via REUTERS)

Jakarta, IDN Times – Prancis memangkas pertumbuhan ekonominya di 2021. Dalam sebuah wawancara dengan Le Journal Du Dimanche (JDD) pada Minggu (4/4/2021), Menteri Ekonomi Prancis Bruno Le Maire mengatakan pertumbuhan ekonomi negara tahun ini diperkirakan hanya sebesar 5 persen.

Sebelumnya ekonomi Prancis diproyeksikan tumbuh 6 persen tahun ini.

1. Pemangkasan ini akibat lockdown

ANTARA FOTO/REUTERS/Jean-Paul Pelissier

Pemangkasan pertumbuhan ekonomi tersebut terjadi karena penguncian (lockdown) ketiga yang diterapkan negara tersebut untuk mengatasi pandemik virus corona. Le Maire menyebut langkah pemerintah memangkas proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) ini sebagai hal yang bijaksana.

“Fundamental kami kuat; kami akan bisa bangkit kembali,” kata Le Maire.

2. Prancis berlakukan lockdown kembali

Google Street View

Prancis telah kembali melakukan lockdown setelah kasus COVID-19 melonjak dalam beberapa pekan terakhir dan menyebabkan jumlah pasien di unit perawatan intensif meningkat.

Pada saat lockdown terbaru, berbagai kegiatan kembali dibatasi, termasuk menutup sekolah dan toko-toko non-esensial selama empat minggu. Akibat lockdown juga, bar dan restoran telah ditutup selama berbulan-bulan, sementara perjalanan wisata terhenti.

Meski demikian, lockdown kali ini tidak seketat lockdown nasional pertamanya setahun yang lalu.

3. Stimulus COVID-19

Presiden Prancis Emmnuel Macron, memakai masker pelindung, memberi hormat bagi peneliti saat mengunjungi laboratorium pengembangan industri di unit pembuat vaksin pabrik Sanofi Pasteur di Marcy-l'Etoile, dekat Lyon, Prancis, Selasa (16/6/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Gonzalo Fuentes)

Seperti banyak negara di Eropa, Prancis telah mengucurkan miliaran euro untuk menopang perusahaan yang kesulitan dengan pinjaman yang didukung negara, memberi bantuan uang sewa dan meluncurkan skema pengangguran parsial.

“Pembatasan terbaru akan memaksa sekitar 150.000 bisnis tutup sementara, dan langkah-langkah bantuan pada April akan menelan biaya 11 miliar euro,” kata kementerian keuangan, mengutip CNBC.

Editorial Team