Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden terpilih, Prabowo Subianto saat berfoto dengan Muhaimin Iskandar. (www.instagram.com/@cakiminow)

Intinya sih...

  • Cak Imin masuk bursa Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
  • Posisi yang mungkin diberikan adalah Menko Marves, PKB menunggu pengumuman resmi

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang dikenal dengan Cak Imin ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat di dalam Kabinet Merah Putih pada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Keponakan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini akan mengepalai kementerian koordinator dengan bidang baru yang sebelumnya tidak ada di pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo. 

Kilas balik, dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 lalu, Cak Imin yang menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan merupakan rival pasangan Prabowo-Gibran. Namun PKB akhirnya memilih mendukung dan bergabung dengan pemerintahan rivalnya itu setelah mereka terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2024-2029. 

Berikut ini profil Cak Imin!

1. Pernah menduduki beberapa posisi penting di legislatif

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Pria lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini pernah menjabat sebagai wakil ketua MPR RI. Pada masa pemerintahaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Cak Imin sempat menduduki posisi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia.

Sebelum diangkat sebagai menteri, Cak Imin menjadi wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bidang industri, perdagangan, dan pembangunan.

2. Pernah mendeklarasikan diri sebagai cawapres Jokowi

Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memberikan arahan ke caleg terpilih PKB. (dok. PKB)

Ketika partai yang menaunginnya secara resmi mendukung Presiden Joko "Jokowi" Widodo maju pada Pilpres 2019, Cak Imin optimistis dirinyalah yang akan mendampingi Presiden Jokowi sebagai wakilnya.

Cak Imin mengungkapkan alasan dirinya mantap ingin menjadi cawapres Jokowi. Menurutnya, dia telah dipercaya tokoh agama untuk menjadi cawapres mantan Wali Kota Solo itu. Bahkan, Cak Imin telah menyiapkan nama akronim jika dirinya ditarik sebagai cawapres.

"Secara resmi kemarin sudah saya umumkan, yang akan diusung PKB di 2019 adalah Join Join Join, Jokowi-Muhaimin," kata Cak Imin kepada wartawan di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, saat itu.

3. Sempat menjadi sorotan ketika menerima gelar Doctor Honoris Causa

IDN Times/ Ardiansyah Fajar

Cak Imin pernah menerima gelar Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Airlangga Surabaya. Gelar ini diperoleh setelah melalui Sidang Terbuka Penganugerahan Gelar Doktor Honoris. Cak Imin menjadi tokoh kelima yang menerima gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Airlangga.

Namun, gelar ini mendapat protes dari para dosen Universitas Airlangga. Forum Dosen FISIP Universitas Airlangga menyatakan tiga poin keberatan. Pertama, kualifikasi dan proses yang tidak sesuai dengan tata cara yang sudah diatur.

Kedua, pemberian gelar ini tidak sesuai Permenristekdikti Nomor 21 Tahun 2013 dan Peraturan Rektor Unair Nomor 22 Tahun 2015. Ketiga, proses pemberian gelar dinilai tidak partisipatif, tertutup, tidak memperhatikan aspirasi civitas akademika, serta tidak sesuai dengan tata cara pemberian gelar doktor kehormatan. 

4. Dekat dengan dunia santri

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (IDN Times/Daruwaskita)

Suami dari Rustini Murtadho dan bapak tiga anak tersebut, menamatkan Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang dan melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta I. Tak hanya sebagai murid, Cak Imin juga memiliki pengalaman kerjanya menjadi staf pengajar Pesantren Denanyar, Jombang.

Cak Imin juga pernah bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)  dan terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997, saat ia duduk di bangku kuliah. Tak heran jika ia dekat dengan dunia santri. Bahkan, sang ayah, Muhammad Iskandar, merupakan guru di Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif, Jombang, Jawa Timur. 

5. Melakukan 'kudeta' Gus Dur dari kepemimpinan PKB

Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (nu.or.id)

Cak Imin juga masih dikenal publik sebagai politikus yang 'mengkudeta' pamannya sendiri, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, dari kepemimpinan di PKB pada 2008. 

Bahkan, keluarga Gus Dur sampai sekarang belum legowo menerima peristiwa politik tersebut. Putri Gus Dur, Yenny Wahid, mengaku telah memaafkan sepupunya itu.

Dalam wawancara bersama Rosi di Kompas TV, Yenny mengaku telah memaafkan Cak Imin sebagai saudara, karena masih mengingat ada pertalian keluarga. Kendati, secara keluarga besar, belum memaafkan.

"Cak Imin ini tetap keponakannya Gus Dur. Kalau sebagai saudara, saya sudah memaafkan beliau, gak ada masalah," kata Yenny, Jumat, 11 Agustus 2023.

Apalagi secara politik, menurut Yenny, Cak Imin tidak semudah itu berdamai dengan keluarga Gus Dur.  

"Tapi kalau dalam hal politik, tidak bisa kemudian hanya sekadar islah, berdamai. Konteksnya seperti apa? Lalu kemudian platform perdamaiannya seperti apa?" ujarnya.

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Editorial Team