Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Hormati Pilihan Cak Imin Gabung Kabinet Prabowo-Gibran

Bakal Calon Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (dok. Tim Anies)

Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghormati pilihan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bergabung ke kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Muhaimin dikabarkan bakal menjabat Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.

"Kita hormati saja semuanya (pilihan politik)," ujar Anies di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2024) malam. 

Kemunculan Cak Imin di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, beberapa hari lalu, menuai kritik dari para pendukung. Para pendukung mengingatkan janji Cak Imin bakal tetap berada di jalan perubahan saat berkampanye bersama Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Meski Cak Imin merapat ke pemerintahan baru, Anies berjanji tetap memegang prinsip yang disampaikan di Pilpres 2024. Menurutnya, pihak yang kalah di pemilu sudah seharusnya menjadi oposisi.

"Bagi saya, apabila mengikuti kontestasi dan kemudian ada yang oleh konstitusi ditetapkan sebagai pemenang dan ada yang ditetapkan oleh konstitusi sebagai bukan pemenang, maka yang ditetapkan sebagai pemenang berada di dalam pemerintahan," katanya. 

"Yang tidak ditetapkan sebagai pemenang, berada di luar (pemerintahan). Itu prinsip yang sering saya katakan," imbuhnya. 

1. Anies pilih tetap jalankan prinsip berada di luar pemerintahan

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika memberikan keterangan usai gagal maju di Pilkada 2024. (Tangkapan layar YouTube Anies Baswedan)

Beberapa waktu lalu, nama Anies memang sempat dikabarkan jadi bagian dari kabinet Prabowo-Gibran. Namun, Anies tak terlihat bertemu Prabowo di Kertanegara maupun mengikuti pelatihan di Hambalang.

Anies mengaku tetap menjalankan prinsip yang dipegangnya.

"Jadi, saya laksanakan juga sekarang (prinsip itu). Bagi yang lain yang mengambil keputusan, kita hormati saja keputusannya," katanya. 

2. Anies akan hadiri pelantikan Prabowo-Gibran di MPR

Baliho Prabowo-Gibran yang terpasang di Sragen, Jawa Tengah. (IDN Times/Larasati Rey)

Anies menyebut bakal hadir dalam upacara pelantikan Prabowo-Gibran di Kompleks MPR pada Minggu, 20 Oktober. Ia mengaku sudah menerima undangan upacara pelantikan presiden dan wapres terpilih dari Ketua MPR Ahmad Muzani.

"Sudah, Pak Ketua MPR, Bapak Muzani, menghubungi saya dan menyampaikan undangan. Sekaligus undangan fisiknya juga diantarkan ke rumah. Jadi saya sampaikan, bukan hanya di MPR, ketika KPU menetapkan hasil sesuai dengan keputusan MK, kami memilih untuk hadir," ujar Anies. 

Ia mengaku alasan memilih hadir dalam upacara pelantikan presiden dan wapres karena ingin menghormati tatanan bernegara. Hal serupa sudah diterapkan ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan presiden terpilih. Anies dan Cak Imin yang pernah menjadi lawan politik Prabowo, ikut hadir ke KPU. 

"Menurut saya dalam kehidupan bernegara itu, proses tatanan ini harus dijaga adabnya. Jadi, ketika teman-teman tanya MPR datang atau tidak. Di KPU saja saya datang kok. Yang biasanya tidak pernah (dihadiri), datang apalagi ini dalam proses kenegaraan. Insyaallah saya hadir," imbuhnya. 

3. Anies ikut hadir di pelantikan Prabowo-Gibran untuk hormati proses bernegara

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan ketika menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai capres-cawapres terpilih. (www.instagram.com/@aniesbaswedan)

Ia juga menyebut janjinya untuk hadir di upacara pelantikan presiden dan wakil presiden merupakan bagian dari cara bernegara. Dia menyebut pelantikan presiden dan wapres harus dihargai semua pihak.

"Karena menurut saya ini adalah sebuah proses bernegara dan saya sebagai orang yang dapat kehormatan mengikuti proses ini, saya harus menunjukkan kepada semua bahwa proses bernegara itu harus dihargai, dihormati dan ini bagian dari catatan sejarah kita," tutur dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Dheri Agriesta
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us