Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tesla. (https://pixabay.com/users/Blomst)

Jakarta, IDN Times – Tesla (Tesla, Inc.) baru-baru ini menjadi pembicaraan hangat karena melakukan pembelian bitcoin dalam jumlah besar. Jumlah bitcoin yang dibeli Tesla mencapai 1,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp21 triliun.

Dalam pengumuman pada Senin (8/2/2021), perusahaan mobil listrik itu juga mengatakan akan mulai menerima pembayaran dalam bentuk mata uang digital atau cryptocurrency untuk produknya.

“(Transaksi akan) tunduk pada hukum yang berlaku dan hanya secara terbatas pada awalnya,” kata Tesla dalam pengajuan kepada Securities and Exchange Commission (SEC), sebagaimana dilaporkan CNBC, Senin.

Sebelum itu, nama Tesla juga telah menarik perhatian karena perusahaan asal Amerika Serikat itu memiliki rencana untuk berinvestasi di Indonesia. Tesla dilaporkan sudah mengirimkan proposal investasi ke Indonesia untuk pembangunan pabrik lithium baterai yang akan digunakan untuk mengembangkan kendaraan listrik.

“Tesla, proposal sudah terima kemarin pagi. Kami sedang pelajari secara internal dan next week ketemu mereka secara virtual untuk dapat penjelasan secara resmi dan langsung terkait proposal yang mereka ajukan,” kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam konferensi pers, Jumat (5/2/2021).

Lalu, siapa sebenarnya Tesla? Berikut IDN Times merangkum fakta-faktanya.

1. Didirikan oleh Elon Musk

Elon Musk (instagram.com/@elonmusk)

Tesla merupakan perusahaan yang turut didirikan oleh Elon Musk, salah satu konglomerat dunia. Pria kelahiran 28 Juni 1971 di Pretoria, Afrika Selatan tersebut ikut mendirikan Tesla Motors pada 2003, dan saat ini masih menjadi CEO-nya. Nama Tesla Motors diubah pada 2017 menjadi Tesla, Inc.

Tesla bukanlah satu-satunya perusahaan yang didirikan Musk. Pria yang hobi membaca tersebut juga memiliki perusahaan lain, termasuk startup roket yang didirikan pada 2002 bernama SpaceX, dan juga The Boring Company.

The Boring Company adalah perusahaan yang berfokus membuat terowongan bawah tanah yang bisa digunakan pejalan kaki, barang, utilitas, atau kendaraan listrik otonom untuk menghindari kemacetan lalu lintas di jalan utama. Ia mendirikan perusahaan pada Desember 2016, setelah frustasi dengan lalu lintas di Los Angeles dan keterbatasan jaringan transportasi dua dimensi.

Musk juga memiliki Neuralink Corporation, perusahaan yang fokus pada pembuatan chip yang bisa ditanamkan ke otak dan juga laboratorium penelitian kecerdasan buatan bernama OpenAI. Ia juga pernah mendirikan bank online X.com, yang kini lebih dikenal sebagai PayPal. Perusahaan ini telah dijual Musk kepada eBay pada 2001 seharga 1,5 miliar dolar AS.

Pada Januari 2021, Musk melampaui pendiri Amazon Jeff Bezos sebagai orang terkaya di dunia.

2. Awal mula berdirinya Tesla

Editorial Team

Tonton lebih seru di