Jakarta, IDN Times – Tesla (Tesla, Inc.) baru-baru ini menjadi pembicaraan hangat karena melakukan pembelian bitcoin dalam jumlah besar. Jumlah bitcoin yang dibeli Tesla mencapai 1,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp21 triliun.
Dalam pengumuman pada Senin (8/2/2021), perusahaan mobil listrik itu juga mengatakan akan mulai menerima pembayaran dalam bentuk mata uang digital atau cryptocurrency untuk produknya.
“(Transaksi akan) tunduk pada hukum yang berlaku dan hanya secara terbatas pada awalnya,” kata Tesla dalam pengajuan kepada Securities and Exchange Commission (SEC), sebagaimana dilaporkan CNBC, Senin.
Sebelum itu, nama Tesla juga telah menarik perhatian karena perusahaan asal Amerika Serikat itu memiliki rencana untuk berinvestasi di Indonesia. Tesla dilaporkan sudah mengirimkan proposal investasi ke Indonesia untuk pembangunan pabrik lithium baterai yang akan digunakan untuk mengembangkan kendaraan listrik.
“Tesla, proposal sudah terima kemarin pagi. Kami sedang pelajari secara internal dan next week ketemu mereka secara virtual untuk dapat penjelasan secara resmi dan langsung terkait proposal yang mereka ajukan,” kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam konferensi pers, Jumat (5/2/2021).
Lalu, siapa sebenarnya Tesla? Berikut IDN Times merangkum fakta-faktanya.