Sejarah sepatu Bata di dunia (thebatacompany.com)
Perlahan tapi pasti, Tomas Bata mengembangkan merek Bata. Dia sempat pergi ke Amerika Serikat untuk belajar tentang metode kerja, sistem gaji, dan penyimpanan bahan.
Tomas kembali ke Ceko dengan ilmu baru. Pada 1905, Bata mampu memproduksi hingga 2.200 pasang sepatu setiap hari dan menjadikannya sebagai perusahaan alas kaki terbesar di Eropa kala itu. Pada 1912, Bata sudah memiliki sekitar 600 pekerja di pabrik.
Seiring waktu, Bata terus memperluas skala bisnis. Pada 1926-1928, Bata telah menguasai lebih dari setengah dari seluruh ekspor di Cekoslowakia.
Sekitar tahun 1931, merek sepatu ini sudah beroperasi di beberapa kota seperti Zlin, Otrokovice, Trebic, Bosany, dan Nove Zamky. Sekitar periode tersebut, Bata juga sudah memiliki beberapa pabrik di luar negeri seperti Jerman, Prancis, Swiss, Polandia, Yugoslavia, dan India.
Saat itu, toko sepatu Bata sudah tersebar di lebih dari 50 negara dunia. Mulai dari Belanda, Denmark, Inggris, Prancis, Italia, Siprus, Mesir, Maroko, Nigeria, Kamerun, Uganda, Amerika Serikat, Brasil, termasuk Hindia Belanda atau Indonesia.
Pada 12 Juli 1932, Tomas Bata meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat pribadi jenis Junkers F13. Saat itu, Tomas hendak ke Swiss untuk menghadiri acara pembukaan cabang baru di Kota Mohlin.