Gedung kantor pusat PLN di Jakarta (dok. PLN)
Titik balik kariernya terjadi saat dia bergabung dengan PT PLN (Persero) pada 1995 sebagai Junior Mechanical Engineer di Wilayah Aceh. Dia kemudian dipindahkan ke Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah pada 1999, masih sebagai Junior Mechanical Engineer, dan terus bertugas hingga 2002.
Dari 2002 hingga 2004, Zainal menjabat sebagai Manager of Riam Kanan Hydro Electric Power Plant, di mana dia mengelola pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 30 MW. Selanjutnya, pada 2004-2005, dia menjabat sebagai Engineering Manager of Barito Power System untuk wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah.
Pada 2005-2010, Zainal menjadi Manager di salah satu pembangkit listrik siklus gabungan berkapasitas 740 MW.
Setelah itu, pada 2010-2015, dia diangkat sebagai Senior Engineer of Strategic Procurement Planning, Engineering and Technology Division. Kala itu dia bertugas menganalisis kelayakan proyek-proyek besar PLN dan menyusun dokumen tender.
Dari 2015 hingga 2017, Zainal memegang jabatan sebagai Senior Manager of PLN Research Institute, memimpin penelitian strategis untuk pengembangan teknologi pembangkit listrik di PLN.
Kariernya terus berkembang ketika dia diangkat menjadi Vice President of Technology Development pada 2018-2020. Dia bertanggung jawab atas inovasi dan pengembangan teknologi strategis untuk mendukung operasional PLN.
Pada 2021, Zainal dipercaya sebagai Executive Vice President of Engineering and Technology, peran yang dia emban hingga akhir 2022, sebelum dipromosikan menjadi Head of PLN Certification Centre hingga pertengahan 2023.
Saat ini, Zainal menjabat sebagai Executive Vice President of Renewable Energy. Dia memimpin upaya PLN dalam mempercepat transisi energi terbarukan.