ilustrasi teknologi rendah emisi Vale di IGP Morowali (vale.com)
PT Vale Indonesia terus berkontribusi dalam praktik penambangan yang bertanggung jawab. Ini mencakup praktik pengelolaan lingkungan berstandar tinggi dan komitmen terhadap dekarbonisasi. Mereka memastikan pertumbuhan perseroan yang bertanggung jawab di jalur yang benar.
Bersama mitra, TISCO dan Xinhai, PT Vale Indonesia bersepakat untuk memanfaatkan PLTG dalam fasilitas pengolahan feronikel yang berkelanjutan (green minning). Selain itu, didukung pula dengan teknologi hijau untuk ekstraksi nikel, pabrik Morowali PT Vale Indonesia mampu menjadi pabrik RKEF dengan emisi karbon terendah kedua di Indonesia setelah smelter PT Vale di Sorowako. Komitmen dalam memajukan ekonomi masyarakat serta menjaga lingkungan saat operasional bisnis masih menjadi prioritas PT Vale Indonesia dalam menambang kebaikan.
Pada 2015--2021, Vale telah menyalurkan 46,06 miliar rupiah untuk beragam program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Salah satunya pada 2021. Vale telah memperkenalkan konsep system of rice intensification (SRI) organik pada petani di area pemberdayaan.
Tak sia-sia, usaha tersebut pun mendapatkan apresiasi dan pencapaian luar biasa. IGP Morowali berhasil meraih dua penghargaan dalam ajang Indonesia Corporate Sustainability Award (ICSA) 2024. Penghargaan yang diterima meliputi kategori silver untuk Best Practice in Community Development dan kategori silver untuk Innovative Human Capital Management.
Ajang ini diselenggarakan PT Olahkarsa Inovasi Indonesia bekerja sama dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) sebagai asosiasi dari beberapa perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Mereka memiliki komitmen kuat dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, keseimbangan ekologis, dan pertumbuhan sosial. Penghargaan Kategori Best Practice in Community Development diberikan kepada PT Vale IGP Morowali atas upaya perusahaan dalam mengembangkan budidaya pertanian organik yang ramah lingkungan serta berkelanjutan.
Sementara itu, penghargaan dalam kategori Innovative Human Capital Management ini lebih menyoroti upaya perusahaan dalam memprioritaskan talenta lokal sebagai fasilitator pendamping program, pengembangan keterampilan fasilitator pendamping program, menguatkan peran fasilitator di dalam mendampingi program, membangun hubungan dengan pemangku kepentingan dan pengelolaan keluhan di area pemberdayaan. Untuk mengembangkan kapasitas dan mendukung peran fasilitator, IGP Morowali memastikan fasilitator mendapatkan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mereka. Pelatihan-pelatihan tersebut mencakup pengembangan komunitas lokal (community development), keberlanjutan (sustainability), serta pelatihan pelatihan khusus untuk pengembangan keterampilan sebagai fasilitator guna mendukung keberhasilan program secara lebih optimal.
Secara umum, Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dilaksanakan PT Vale di Morowali telah memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar area operasional. Hingga kuartal ketiga 2024, IGP Morowali telah mengalokasikan 63 miliar rupiah untuk mendukung berbagai program tersebut.