Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dekarbonisasi Bukan Lagi Mimpi, Inilah Ragam Aksi Nyata Vale

ilustrasi dekarbonisasi secara utuh dari PT Vale Indonesia (vale.com)
ilustrasi dekarbonisasi secara utuh dari PT Vale Indonesia (vale.com)

Misi mengurangi beban emisi global pada lini pertambangan tampaknya cukup menyita perhatian dan ekstra tenaga bagi pelaku usaha terkait belakangan ini. Tak hanya itu, dekarbonisasi secara utuh dan penuh menjadi tolok ukur bagi tercapainya program keberlanjutan perusahaan, terutama pertambangan nikel.

Hal ini tentu saja tak ditampik PT Vale Indonesia yang sudah menambang kebaikan dan bersinergi dengan pemerintah serta para investor selama 56 tahun di Nusantara. Tantangan tersebut menjadi pemacu semangat sehingga terus bergerak #StartsWithMe dalam berkomitmen untuk kegiatan operasional pertambangan nikel nirkarbon (NZE).

Yuk, kita simak bagaimana aksi nyata PT Vale Indonesia dalam #MenambangKebaikan di Nusantara selama lebih dari setengah abad!

1. Formulasi reduksi emisi gas rumah kaca

PLTA untuk menurunkan emisi GRK (vale.com)
PLTA untuk menurunkan emisi GRK (vale.com)

Upaya yang dilaksanakan PT Vale Indonesia ternyata sudah sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk menurunkan target emisi gas rumah kaca (GRK) dalam updated Nationally Determined Contribution (NDC). Target ini meliputi tanpa syarat menjadi 29 persen dan bersyarat (dengan dukungan internasional) menjadi 41 persen. Dibandingkan dengan skenario business as usual (BAU), masing-masing sebesar 834 MT CO2eq dan 1.185 MT CO2eq pada 2030.

Rendahnya intensitas emisi GRK PT Vale didukung tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Ia mampu menghindari tambahan emisi karbon yang setara 1.118.231 ton CO2eq per tahun jika dihitung berdasar volume penggunaan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Ini juga setara 2.292.375 ton CO2eq per tahun menggunakan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Dalam upaya Vale yang menambang kebaikan dengan misi dekarbonisasi, tentu saja perseroan tersebut terus berusaha untuk mengembangkan peluang reduksi emisi GRK. Baik dari otomatisasi penggunaan bahan bakar (based controller) serta meminimalkan penggunaannya (modular screeningstation). Tak hanya itu, bahan bakar yang digunakan pun telah beralih menjadi biodiesel B35 dan trial combination antara cangkang sawit plus arang bersama batu bara. Diyakini hal ini berpotensi menurunkan angka emisi GRK sebesar 311.000 ton CO2eq/tahun.

2. Teknologi rendah emisi untuk pabrik baru

ilustrasi teknologi rendah emisi Vale di IGP Morowali (vale.com)
ilustrasi teknologi rendah emisi Vale di IGP Morowali (vale.com)

Menambang kebaikan tentunya menjadi prinsip utama PT Vale Indonesia. Apalagi, proses pengolahan bijih nikel rendah karbon terus dicanangkan untuk masa depan Nusantara yang tercerahkan. Vale mengadopsi teknologi pirometalurgi rotary kiln electric furnace (RKEF) di Morowali Blok Bahodopi. Ia memadukan pasokan sumber listrik dari gas alam (LNG).

Program ini digadang-gadang sebagai teknologi terkini yang mampu mengurangi emisi. Selain itu, dilansir laman resmi Media Nikel Indonesia, pemijahan nikel dengan metode RKEF dirasa amat tepat. Ini karena sumber nikel yang ada di Indonesia kebanyakan nikel laterit dan nikel di permukaan.

Ini pun telah dibuktikan Vale yang merilis laporan keberlanjutannya melalui laman resmi mereka. Proyek smelter yang telah dibangun dengan metode RKEF di Morowali—yang selanjutnya disebut sebagai proyek pengembangan IGP—mampu berproduksi dengan kapasitas 73 ribu ton per tahun. Ini didukung dengan pembangkit listrik tenaga gas berdaya 500 megawatt.

3. VPS untuk mendukung ekonomi rendah karbon

boiler elektrik untuk mencapai NZE (vale.com)
boiler elektrik untuk mencapai NZE (vale.com)

Vale Power Shift alias VPS merupakan program internal yang bertujuan memperbaiki matriks energi dalam menambang kebaikan. Ia fokus kepada penggunaan energi terbarukan dan bahan bakar alternatif serta efisiensi melalui penggunaan teknologi baru. Inisiatif terkait VPS pada 2023 memiliki kontribusi nyata terhadap penurunan intensitas penggunaan energi sebesar 1,8 persen dibandingkan intensitas penggunaan energi pada 2022. Tentu saja ini bukan bualan. Ini sejalan dengan laporan keberlanjutan dari PT Vale Indonesia yang dapat diakses secara terbuka di ruang publik melalui platform digital.

Upaya yang dilakukan pada 2023 tersebut meliputi substitusi batubara dengan biomassa sebagai pereduksi pada tanur pereduksi dan sebagai bahan bakar pada coal mill sebanyak 2.234 ton. Secara bertahap juga mengganti truk, bus, dan light vehicle berbahan bakar diesel dengan kendaraan listrik. Inovasi bahkan terus digalakkan dengan menggunakan boiler listrik sehingga penggunaan marine fuel oil dan biodiesel 35 mampu diminimalisasi.

Teknologi inovatif lainnya berupa peningkatan desain pipa udara pada Thermal and Process Plant sehingga didapatkan efisiensi energi sebesar 75.578 Gigajoule. Pada 2023, dilakukan efisiensi intensitas heating up Package Boiler#2 dengan tetap memperhatikan perhitungan engineering. Ini dapat menurunkan energi sebesar 7.681 Gigajoule.

Nah, bagaimana? Benar, kan, kalau PT Vale Indonesia memang menambang kebaikan dengan keberlanjutan? Nirkarbon bagi pelaku industri terutama pertambangan bukanlah mimpi belaka. Kini, aksi nyata dekarbonisasi mampu diwujudkan secara utuh dan penuh oleh PT Vale Indonesia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us