Secara umum, PSN mencakup 15 sektor infrastruktur, dua program ketenagalistrikan, dan program industri pesawat terbang. Melalui RPJMN 2015-2019, pemerintah telah menargetkan pembangunan 2.650 km jalan, pembangunan 3.258 km jalur kereta api, pengembangan 24 pelabuhan, pembangunan 15 bandara baru serta ketahanan energi melalui penyediaan 35.000 MW listrik, pembangunan kilang minyak baru, serta penyediaan layanan broadband di seluruh penjuru Indonesia.
Dengan sisa masa kemimpinannya, nampaknya hal tersebut cukup terbilang terlalu ambisius dan mustahil.
"Perihal PSN, apa yang dilakukan Presiden Jokowi bisa diibaratkan seperti halnya Bandung Bondowoso demi menarik perhatian Roro Jonggrang. Jokowi terus bersikeras dapat menyelesaikan ratusan proyek dalam beberapa tahun," kata Zulfian saat dihubungi IDN Times, (14/4).
Contoh konkretnya adalah megaproyek penyediaan 35 ribu MW listrik yang masih berjalan tiga persen. Meski sedang berlangsung tahap konstruksi sebesar 46 persen, menurut Zulfian, hal tersebut hanyalah sebuah ambisi tanpa adanya perhitungan dan perencanaan yang matang.
Dampaknya banyak kendala yang harus terjadi seperti birokrasi yang runyam, pembebasan lahan, hingga pendanaan yang tidak mencukupi.