Di sebuah desa kecil di Sulawesi, Wawan, seorang petani lokal, mengamati lahan hijau yang kini mulai kembali rimbun. Bertahun-tahun lalu, daerah ini pernah menjadi bagian dari operasi pertambangan.
Namun, kini pepohonan kembali tumbuh, aliran sungai yang dulu keruh telah jernih, dan suara burung kembali terdengar di antara dedaunan.
“Dulu saya khawatir, apakah tanah ini bisa hijau lagi setelah tambang selesai? Tapi sekarang saya melihat sendiri perubahan ini,” ujarnya dengan penuh harapan.
Kisah seperti Wawan bukanlah sekadar kebetulan. Ini adalah hasil dari komitmen PT Vale Indonesia dalam menerapkan praktik pertambangan atau "Menambang Kebaikan" yang bertanggung jawab.
Perusahaan tambang nikel ini telah lama berinvestasi dalam teknologi hijau, reklamasi lahan, dan efisiensi sumber daya untuk memastikan bahwa lingkungan tetap lestari meski aktivitas tambang terus berjalan.
Dari penggunaan energi terbarukan hingga rehabilitasi ekosistem bekas tambang, Vale Indonesia membuktikan bahwa industri pertambangan bisa berjalan beriringan dengan keberlanjutan lingkungan.
PT Vale Indonesia pun terus menunjukkan komitmennya terhadap penggunaan sumber daya yang bertanggung jawab. Hal ini dieratkan demi menghadapi tantangan perubahan iklim dan keberlanjutan industri.
Perusahaan tambang nikel ini tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada upaya konservasi lingkungan dan efisiensi energi. Dengan berbagai inovasi dan kebijakan berkelanjutan, PT Vale Indonesia membuktikan bahwa pertambangan dapat berjalan selaras dengan kelestarian alam.