Jakarta, IDN Times - Pupuk Indonesia berkomitmen untuk mendukung regenerasi petani dan mendorong produktivitas pertanian nasional sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional.
Jumlah petani Indonesia sejak 2013 terus mengalami penurunan dari 31 juta petani dan data BPS per Desember 2023 menjadi 29,3 juta petani yang didominasi usia tua.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan generasi muda kurang minat menggeluti pertanian yakni, petani kekurangan akses terhadap teknologi, keterbatasan akses terhadap pasar, hingga masalah kesejahteraan petani.
Atas kendala ini, Pupuk Indonesia pun memiliki program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) sebagai upaya solusi pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
"Dengan program makmur, produktivtas pertanian menjadi 13-18 persen yang tergantung komoditasnya dan kesejahteraan petaninya bisa meningkat hingga 30 persen. Karena kita menggunakan teknologi biasanya petani muda pun ikut mengambil perannya," ucap Rahmad dalam Konferensi Pers Svarna Bhumi 2024 di Jakarta, Kamis malam (29/8/2024).