Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251126-WA0063.jpg
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kemenko Perekonomian. (IDN Times/Trian).

Intinya sih...

  • Ancaman rekrut perusahaan Swiss

  • Bea cukai mulai tunjukkan semangat untuk memperbaiki kinerja

  • Realisasi penerimaan bea cukai Rp249,3 triliun

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengancam akan membekukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai) serta merumahkan sekitar 16 ribu pegawai di instansi tersebut apabila tidak mampu memperbaiki kinerjanya dan masih menimbulkan ketidakpuasan di masyarakat.

Ia bahkan telah meminta izin kepada Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan pembenahan dalam satu tahun ke depan. Menurutnya, langkah ini harus ditempuh secara serius.

"Biarkan, beri waktu saya untuk memperbaiki Bea Cukai. Karena ancamannya serius: kalau Bea Cukai tidak bisa memperbaiki kinerjanya dan masyarakat masih tidak puas, Bea Cukai bisa dibekukan,” ujar Purbaya usai Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, dikutip, Jumat (28/11/2025).

1. Ancam rekrut perusahaan Swiss

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dok. IDN Times)

Purbaya bahkan tak segan mengadopsi cara Presiden ke-2 RI, Soeharto, yang pernah merekrut perusahaan asal Swiss, Suisse Generale Surveillance (SGS), untuk mengambil alih tugas bea cukai.

“Diganti dengan SGS, seperti zaman dulu lagi. Jadi, sekarang orang-orang Bea Cukai mengerti betul ancaman yang mereka hadapi,” katanya.

2. Bea cukai mulai tunjukkan semangat untuk memperbaiki kinerja

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (unsplash.com/Mathieu Stern)

Menurut Purbaya, pegawai Ditjen Bea Cukai saat ini mulai menunjukkan semangat untuk memperbaiki kinerja. Ia juga mulai menerapkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) di sejumlah titik kerja direktorat tersebut.

Purbaya berharap langkah itu dapat menekan praktik-praktik nakal, seperti underinvoicing pelaporan nilai barang ekspor-impor yang lebih rendah dari harga sebenarnya.

3. Realisasi penerimaan bea cukai Rp249,3 triliun

Ilustrasi APBN (IDN Times/Arief Rahmat)

Penerimaan negara dari sektor kepabeanan dan cukai tercatat mencapai Rp249,3 triliun atau sebesar 80,3 persen terhadap outlook laporan semester (lapsem) hingga akhir Oktober 2025.

Kinerja penerimaan ini tumbuh sebesar 7,6 persen year on year (yoy) yang didorong dari penerimaan bea keluar dan cukai.

Adapun penerimaan dari sektor kepabeanan dan cukai hingga akhir Oktober 2025 terdiri dari cukai sebesar Rp184,2 triliun, bea keluar sebesar Rp24,0 triliun, dan bea masuk sebesar Rp41,0 triliun.

Editorial Team