Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-14 at 16.12.18.jpeg
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Media Briefing. (IDN Times/Triyan).

Intinya sih...

  • Menkeu Purbaya menjelaskan, keluarnya dana asing dari obligasi pemerintah terjadi karena sebagian dari mereka masih menunggu kepastian.

  • Purbaya meyakini investor asing pasti akan kembali menanamkan modalnya, terutama obligasi di Indonesia.

  • Laporan dari Bloomberg mengindikasikan aliran masuk dana asing ke pasar obligasi pemerintah Indonesia sepanjang tahun ini hampir habis karena dana global berbondong-bondong keluar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa buka suara terkait pergerakan modal asing di pasar keuangan Indonesia. Dia mengakui adanya outflow (dana keluar) dari pasar obligasi dalam jangka pendek.

Purbaya menjelaskan, keluarnya dana asing dari obligasi pemerintah terjadi karena sebagian dari mereka masih menunggu kepastian. Mereka ingin memastikan apakah perbaikan ekonomi yang terjadi di Indonesia bersifat berkelanjutan, serta bagaimana arah kebijakan suku bunga dan kebijakan ekonomi ke depan.

"Kalau di stock market kan udah balik kan, udah kencang. Cuma di bond memang keluar. Keluar waktu yang pendek. Mungkin sebagian dari investor masih menunggu," kata dia kepada jurnalis di Kantor Kementerian Keuangan, dikutip Sabtu (15/11/2025).

1. Pertumbuhan ekonomi di atas 5,5 persen jadi kunci utama

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Purbaya meyakini investor asing pasti akan kembali menanamkan modalnya, terutama di obligasi jika pemerintah mampu menunjukkan kinerja pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Dia menyebut, jika pemerintah bisa membuktikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 mencapai angka di atas 5,5 persen, bahkan diproyeksikan bisa menyentuh 5,6 hingga 5,7 persen, maka investor akan kembali.

"Kalau saya bisa menunjukkan triwulan keempat ini ekonominya tumbuh di atas 5,5 persen, mungkin 5,6-5,7 persen, itu pasti akan balik lagi ke sini. Mereka menaruh tempat yang paling stabil," ujarnya.

2. Purbaya jamin investor balik dan likuiditas pasar tetap terjaga

ilustrasi investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Purbaya juga sempat berkelakar. Dia menyinggung keluarnya dana dari obligasi juga sempat terjadi ketika ia tidak muncul di publik selama dua minggu. Hal tersebut, menurutnya, sempat menciptakan sedikit ketidakpastian di mata investor asing.

"Karena mungkin saya gak nongol dua minggu itu. Mereka takut 'Purbaya ada gak nih? Jangan-jangan gak ada lagi'. Jadi ada uncertainly yang sedikit di mata mereka," tuturnya.

Purbaya melanjutkan, begitu ketidakpastian itu hilang, terutama setelah dikonfirmasi dia akan terus bertugas dan ekonomi terus membaik, seharusnya tidak akan ada masalah. Dia memastikan modal asing di pasar obligasi akan kembali masuk.

"Tapi kan uang di domestik juga cukup besar. Mereka keluar pun, pemain domestik juga ada kan. Jadi gak ada masalah. Jadi malah itu menunjukkan market ini cukup liquid. Ketika orang keluar, orang bisa keluar dengan mudah," paparnya.

3. Dana asing di obligasi RI terkikis signifikan

Ilustrasi investasi (Unsplash.com/ Towfiqu barbhuiya)

Sementara itu, laporan dari Bloomberg mengindikasikan aliran masuk dana asing ke pasar obligasi pemerintah Indonesia sepanjang tahun ini hampir habis karena dana global berbondong-bondong keluar.

Data terbaru mencatat pada Senin (10/11), investor asing menjual obligasi Indonesia senilai 84 juta dolar AS. Penjualan itu membuat total net inflow sepanjang tahun ini tersisa hanya 25 juta dolar AS. Angka tersebut turun drastis dibandingkan dengan puncaknya yang mencapai sekitar 4,6 miliar dolar AS pada akhir Agustus 2025 lalu.

Editorial Team