Portofolio Investasi LPDP Didominasi Obligasi Pemerintah

Bogor, IDN Times – Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mencatat komposisi portofolio investasi hingga 30 September 2025 masih didominasi oleh instrumen obligasi pemerintah dengan nilai mencapai Rp113,45 triliun atau sekitar 73,6 persen dari total aset kelolaan.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama LPDP, Sudarto, menjelaskan portofolio tersebut bersumber dari dana abadi yang saat ini mencapai Rp154,11 triliun, meningkat dari Rp146,5 triliun pada tahun sebelumnya. Prinsip investasi LPDP berlandaskan keberlanjutan, pemenuhan kebutuhan likuiditas, serta mitigasi risiko.
"Kami sangat menjaga tata kelola dari portofolio investasi dana abadi. Fokus kami bukan hanya pada imbal hasil, tetapi juga pada keberlanjutan manfaat bagi generasi mendatang," ujar Sudarto dalam Media Gathering Kementerian Keuangan, Kamis (9/10/2025).
1. Rincian penempatan investasi dari dana abadi LPDP

Selain ditempatkan pada obligasi pemerintah, LPDP juga menempatkan dana pada deposito sebesar Rp34,51 triliun atau 21,8 persen, obligasi korporasi senilai Rp7,40 triliun atau 4,7 persen, serta Surat Berharga Ritel Indonesia (SRBI) sebesar Rp2,98 triliun atau 1,88 persen.
Sudarto menegaskan, pengelolaan dana LPDP selalu memperhatikan keseimbangan antara arus kas dan kebutuhan pembiayaan program.
"Kami bisa pastikan tidak akan pernah terjadi kekurangan kas. Sebab, manajemen kas kami selalu menjaga agar tidak ada mismatch antara pengeluaran dan pendapatan," ujarnya.
2. Rata-rata imbal hasil dari investasi LPDP tembus 6,3 persen

Hingga akhir September 2025, LPDP membukukan rata-rata tingkat imbal hasil (yield) investasi sebesar 6,3 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor lima tahun yang berada di kisaran 6,1 persen. Capaian ini dinilai mencerminkan efektivitas strategi investasi jangka panjang yang diterapkan LPDP tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian
Sudarto menyatakan strategi pengelolaan investasi LPDP antara lain mencakup pergeseran (shifting) ke investasi jangka panjang, inisiatif kerja sama investasi di luar APBN, serta penerapan natural hedging melalui jejaring global.
3. LPDP kembangkan kerja sama hibah co-funding dengan berbagai lembaga Internasional

LPDP juga terus mengembangkan kerja sama hibah dan co-funding dengan berbagai lembaga internasional, salah satu bentuk kolaborasi tersebut ialah hibah senilai 5,43 juta dolar AS dari Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF). Dana hibah itu digunakan untuk mendukung penelitian dan pengembangan budidaya pisang bersama tujuh negara, termasuk Indonesia, Belanda, Belgia, dan Uganda.
Berbagai langkah strategis ini menjadi bukti komitmen LPDP untuk memastikan pengelolaan dana abadi pendidikan tidak hanya aman dan produktif, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia.