Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-20 at 15.46.59 (1).jpeg
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Purbaya klaim hubungan dengan Luhut baik: Purbaya menegaskan, hubungannya dengan mantan atasannya di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) itu, secara pribadi tidak ada masalah sama sekali.

  • Saling sahut soal utang Whoosh: Saling sahut terjadi antara Purbaya dan Luhut terkait pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Purbaya menegaskan pemerintah tidak akan menggunakan APBN untuk menutup utang proyek.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi tak bertegur sapa dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan saat Sidang Kabinet Paripurna pada Senin (20/10/2025). Namun, dia menepis isu keretakan hubungan di antara keduanya.

Purbaya memberikan penjelasan sederhana. Hal tersebut terjadi karena posisi duduk mereka yang saling berjauhan, sehingga tidak memungkinkan untuk saling menyapa dari jauh.

"Kan jauh berapa kursi, masa 'Pak Luhut, Pak Luhut'," katanya sambil menunjukkan gestur memanggil dari jauh ketika ditanya oleh jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

1. Purbaya klaim hubungan dengan Luhut baik

Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Purbaya menegaskan, hubungannya dengan mantan atasannya di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) itu, secara pribadi tidak ada masalah sama sekali. Dia memastikan kondisi di antara mereka tetap baik-baik saja.

"Tapi baik hubungan saya sama dia, nggak ada masalah," ujar mantan Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves itu.

2. Saling sahut soal utang Whoosh

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh. (dok. KCIC)

Saling sahut terjadi antara Purbaya dan Luhut terkait pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Purbaya menegaskan pemerintah tidak akan menggunakan APBN untuk menutup utang proyek.

"Whoosh dikelola oleh Danantara kan. Danantara sudah ambil 80 persen lebih dividen dari BUMN, harusnya mereka tarik dari situ saja," kata Purbaya ditemui di Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) Graha Segara, Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/10).

Menanggapi hal itu, Luhut menepis tudingan proyek Whoosh akan dibiayai negara. Luhut menegaskan tidak pernah meminta dukungan APBN.

"Seperti kita ribut soal Whoosh. Whoosh itu masalahnya apa sih? Whoosh itu kan tinggal restructuring aja. Siapa yang minta APBN? Tak ada yang pernah minta APBN," kata Luhut dalam seminar "1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta, Kamis (16/10).

3. Saling sahut soal family office

Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan. (IDN Times/Trio Hamdani)

Selain itu, perbedaan juga tampak pada usulan Luhut untuk membentuk family office guna menarik investasi. Purbaya diketahui merespons usulan tersebut dengan menyatakan tidak akan memberikan dana APBN untuk program tersebut.

Luhut menegaskan rencana pembentukan family office tidak terkait dengan penggunaan APBN. Dia menyebut polemik yang berkembang antara dirinya dan Purbaya tidak memiliki dasar karena inisiatif tersebut sama sekali tidak melibatkan dana pemerintah.

"Terus ribut, ini bilang, ditubrukin lagi Ketua DEN dengan Menteri Keuangan nggak ada APBN. Siapa yang minta APBN? Gak ada urusannya APBN sama sekali," kata Luhut dalam seminar '1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran' di Jakarta, Kamis (16/10).

Editorial Team