Jakarta, IDN Times - Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat dikritik pemerintah Amerika Serikat (AS) karena dianggap menghambat perdagangan. Namun menurut Bank Indonesia (BI), itu karena penggunaan QRIS berpotensi membuat Visa dan Mastercard kehilangan pendapatan sangat besar.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia (BI), Dudi Dermawan mengungkapkan, nilai transaksi digital domestik saat ini telah mencapai ratusan triliun rupiah.
"Transaksi QRIS sudah mencapai Rp317 triliun, USR (Universal System Retail) sudah mencapai Rp359 triliun. Kita lihat kartu debit mencapai Rp628 triliun," kata dia dalam Editors Briefing di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 17-20 Juli 2025, dikutip Senin (21/7).