Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • EMAS menawarkan 1,62 miliar saham baru dengan harga Rp2.880 per saham

  • Dana hasil IPO digunakan untuk membayar utang, setoran modal, dan pinjaman

  • Proyek Emas Pani diperkirakan menjadi tambang emas terbesar di Indonesia dan wilayah Asia Pasifik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/9/2025). Hal itu dilakukan EMAS usai menyelesaikan proses initial public offering alias IPO senilai Rp4,66 triliun atau terbesar sepanjang tahun berjalan 2025.

Dalam IPO-nya, Merdeka Gold menawarkan 1,62 miliar saham baru atau setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun saham EMAS dibanderol dengan harga Rp2.880 per saham. Itu berarti, EMAS menargetkan dana hasil IPO sebesar Rp4,66 triliun.

Nilai itu kemudian menjadi yang terbesar sepanjang perusahaan IPO pada tahun ini. EMAS berhasil melewati tiga IPO jumbo pada 2025, yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) sebesar Rp2,37 triliun, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) sebesar Rp2,3 triliun, dan PT Yupi Indon Jelly Gum Tbk (YUPI) senilai Rp2 triliun.

1. Penggunaan dana hasil IPO EMAS

ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun dari total dana IPO tersebut, EMAS bakal menggunakannya untuk tiga kebutuhan. Pertama, pembayaran utang kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebesar Rp3,88 triliun.

Utang itu merujuk pada Perjanjian Utang-Piutang pada 8 April 2022 yang diamandemen pada 21 Agustus 2025. Hingga 10 September 2025, pokok utang EMAS kepada MDKA tercatat sebesar Rp4,2 triliun.

Kedua, dana hasil IPO digunakan EMAS untuk setoran modal bertahap kepada entitas PT Pani Bersama Tambang sebesar Rp329,2 miliar. Dana tersebut bakal digunakan untuk kebutuhan pembelian bahan baku hingga biaya karyawan. Ketiga, dana hasil IPO sebesar Rp392,2 miliar lainnya akan digunakan untuk pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera.

2. Kinerja dan kegiatan usaha EMAS

ilustrasi tambang emas (unsplash.com/consoledotlog)

Berdasarkan prospektus, EMAS membukukan pendapatan 1,74 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada 2024, tetapi juga mencatat rugi bersih sebesar 12,7 juta dolar AS. Namun, pada kuartal I-2025, EMAS mampu menekan rugi bersih menjadi tinggal 9,2 juta dolar AS.

Dari sisi kegiatan usaha, Merdeka Gold mengelola Proyek Emas Pani atau tambang emas yang terletak Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Proyek Emas Pani diperkirakan memiliki sumber daya mineral 292,4 juta ton bijih yang mengandung 7,0 juta ons emas pada kadar 0,75 gram per ton dengan cadangan bijih sebesar 77,5 juta ton bijih yang mengandung 1,9 juta ounce emas pada kadar 0,78 gram/ton. Adapun umur tambang diperkirakan hingga 2041.

Proyek Emas Pani akan menjadi tambang yang dapat dioperasikan selama multi-dekade dengan kapasitas pemrosesan dapat mencapai 19, juta ton per tahun.

"Produksi emas pada puncaknya di 2033 diperkirakan akan mencapai 500 ribu ons per tahun, yan memposisikan Proyek Emas Pani sebagai salah satu tambang emas terbesar di Indonesia dan wilayah Asia Pasifik," begitu pernyataan manajemen.

3. Komposisi pemegang saham EMAS

Pengusaha Garibaldi Thohir (Boy Thohir) usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Berikut ini komposisi pemegang saham EMAS pasca-IPO:

  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 56,46 persen

  • PT Elias Aldana Manajemen 0,81 persen

  • PT Unitras Kapital Indonesia 1,77 persen

  • PT Nugraha Eka Kencana 1,21 persen

  • Winanto Kartono 8,36 persen

  • Hardi Wijaya Liong 3,58 persen

  • Santoso Kartono 1,13 persen

  • Sakti Wahyu Trenggono 0,48 persen

  • Edi Permadi 1,21 persen

  • Garibaldi Thohir 5,59 persen

  • Koperasi Unit Desa Dharma Tani 0,45 persen

  • Masyarakat 10 persen

Editorial Team