Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
SPBU Vivo Kapten Tendean, Jakarta Selatan (IDN Times/Vadhia Lidyana)
SPBU Vivo Kapten Tendean, Jakarta Selatan (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia merespons batalnya kesepakatan pembelian BBM murni atau base fuel oleh SPBU Vivo dan BP-AKR ke PT Pertamina Patra Niaga.

  • Bahlil bilang badan usaha SPBU swasta masih melanjutkan negosiasi secara business-to-business (B2B) dengan Pertamina.

  • SPBU swasta batal beli BBM Pertamina karena ada kandungan etanol.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons batalnya kesepakatan pembelian BBM murni atau base fuel oleh SPBU Vivo dan BP-AKR ke PT Pertamina Patra Niaga.

Menurutnya, saat ini para SPBU swasta masih melanjutkan negosiasi secara business-to-business (B2B) dengan Pertamina.

"B2B-nya lagi dikomunikasikan. Saya kan udah katakan bahwa B2B-nya itu kolaborasi antara swasta dengan swasta. Ya, masih berjalan," tutur Bahlil di kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

1. Pemerintah hanya fasilitator untuk badan usaha SPBU melakukan negosiasi

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Bahlil mengatakan, pemerintah hanya bisa mendorong para badan usaha SPBU melakukan negosiasi. Sebagai pemerintah, dia hanya bisa memastikan stok BBM di dalam negeri aman.

"B2B-nya silakan, kami hanya memberikan guidance, selebihnya diatur. Jadi tidak ada alasan dan tidak ada satu persepsi bahwa BBM kita, ketersediaan kita menipis, enggak ada," kata Bahlil.

2. Vivo-BP AKR batal beli BBM ke Pertamina

SPBU BP di Simprug (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Batalnya Vivo dan BP-AKR membeli BBM ke Pertamina diungkapkan oleh Wakil Direktur Utama (Wadirut) Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Padahal, pekan lalu, yakni pada Jumat, (26/9), Vivo telah menyepakati pembelian BBM murni dari Pertamina melalui skema B2B.

"Vivo membatalkan untuk melanjutkan, setelah setuju, akhirnya tidak disepakati lagi," ujar Achmad.

"Lalu tinggal APR (PT Aneka Petroindo Raya selaku pengelola SPBU BP AKR) akhirnya tidak juga. Jadi tidak ada semua," sambung Ahmad.

3. SPBU swasta batal beli BBM Pertamina karena ada kandungan etanol

Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI dengan Kementerian ESDM, Pertamina Patra Niaga, dan perwakilan SPBU swasta, Rabu (1/10/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Achmad mengatakan, BBM murni Pertamina mengandung etanol. Hal itulah yang membuat para SPBU swasta batal membeli BBM murni dari Pertamina. Padahal, kandungan etanol dalam BBM murni Pertamina masih sesuai ketentuan.

"Isu yang disampaikan kepada rekan-rekan SPBU ini, adalah mengenai konten. Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, di mana secara regulasi itu diperkenankan, etanol itu sampai jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20 persen etanol, kalau tidak salah. Sedangkan ada etanol 3,5 persen," ujar Achmad.

Editorial Team