ilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Zulhas mengatakan, di Indonesia, sebagian besar komoditas pangan dijual di waktu yang dekat dari hari produksi atau hari panen. Misalnya telur yang dihasilkan peternakan, harus dijual langsung atau dalam waktu dekat.
“Kalau permintaannya besok banyak, harganya naik. Kalau permintaannya besok sedikit, harganya turun. Ayam dipotong, dijual pagi. Harganya bagus. Kalau makin siang, harganya turun. Karena kalau tidak laku, ayamnya busuk,” ucap Zulhas.
Begitu juga dengan cabai yang harus segera dijual usai musim panen. Saat bukan musim panen, harga cabai akan melambung tinggi.
“Kalau panen cabai hari ini, dijual hari ini. Kalau besok busuk. Kita tidak ada. Yang ada hanya beras. Itu pun beras, sekarang keadaannya seperti itu. Penduduk kita 270 juta. Lah ini yang saya usul, agar kita benahi,” kata dia.