Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-22 at 14.36.32.jpeg
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Dokumen perjanjian tengah dalam proses penerjemahan ke 24 bahasa.

  • Keuntungan dari ditandatanganinya perjanjian.

  • Ekspor Indonesia ke Eropa diproyeksikan naik 60 persen.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) ditargetkan mulai diimplementasikan pada 1 Januari 2027. Airlangga menjelaskan Indonesia secara resmi telah bergabung dalam IEU-CEPA setelah melalui proses perundingan yang berlangsung selama satu dekade.

"IEU-CEPA merupakan capaian dari perundingan yang sangat panjang, yaitu selama 10 tahun. Presiden berhasil mengunci kerja sama tersebut, dan diharapkan implementasinya dapat dimulai pada 1 Januari 2027," kata Airlangga dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, Kamis (16/10/2025).

1. Dokumen perjanjian tengah dalam proses penerjemahan ke 24 bahasa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Airlangga dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran. (Dok/Istimewa)

Airlangga menyebutkan saat ini dokumen perjanjian tengah dalam proses penerjemahan ke dalam 24 bahasa resmi Uni Eropa. Proses ini merupakan bagian dari tahapan legal dan administratif yang harus dilalui sebelum diimplementasikan.

"Sekarang dokumen tersebut sedang dalam proses penerjemahan ke dalam 24 bahasa di Eropa. Selanjutnya, akan dibahas di Parlemen Eropa pada tahun depan. Kita juga berharap proses di parlemen Indonesia dapat berjalan dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga perjanjian ini bisa segera berlaku efektif," ujarnya.

2. Keuntungan dari ditandatanganinya perjanjian

Ilustrasi ekspor-impor (Pixabay)

Ia juga menambahkan dalam kesepakatan tersebut, perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa akan dikenakan tarif 0 persen. Dengan demikian, diharapkan perekonomian Indonesia dapat meningkat hingga 2,5 kali lipat dalam empat tahun ke depan.

"Artinya, perdagangan Indonesia dengan Eropa akan menjadi zero to zero barang kita masuk ke sana dengan tarif nol, begitu juga sebaliknya. Kita berharap perekonomian Indonesia akan meningkat 2,5 kali lipat dalam empat tahun ke depan," jelasnya.

3. Ekspor Indonesia ke Eropa diproyeksikan naik 60 persen

Ilustrasi ekspor-impor (Pixabay)

Dengan kesepakatan IEU-CEPA, ekspor Indonesia ke Uni Eropa diperkirakan akan meningkat hingga 60 persen pada awal implementasi perjanjian tersebut. Peningkatan ekspor ini mencerminkan terbukanya akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia, khususnya di sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, tekstil, dan produk manufaktur.

Pertumbuhan itu akan disertai dengan proyeksi peningkatan pendapatan nasional sebesar 2,8 miliar dolar AS, penciptaan lapangan kerja baru, serta kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan secara umum. Hal ini menunjukkan bahwa IEU-CEPA tidak hanya berdampak pada peningkatan kinerja ekspor, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

Editorial Team