Jakarta, IDN Times - Pemerintah tidak memprioritaskan impor bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat (AS) dalam melakukan negosiasi tarif resiprokal yang dikenakan terhadap Indonesia.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan, kebutuhan BBM akan lebih diupayakan dipenuhi dari produksi dalam negeri. Hal itu seiring dengan penyelesaian proyek perbaikan kilang serta peningkatan teknologi pengolahan yang sedang berjalan di dalam negeri.
"Untuk BBM kita masih melihat, itu kemungkinan terlebih dulu. Jadi karena untuk BBM itu kan juga kita di dalam negeri kan juga diusahakan peningkatan produksi di dalam negeri," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/7/2025).