Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RI Alihkan Impor BBM dari Singapura ke AS Gara-Gara Tarif Trump

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/4/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Pemerintah akan berhenti impor BBM dari Singapura dan mengalihkannya ke negara lain, termasuk AS.
  • AS dipilih sebagai tujuan impor BBM untuk memenuhi janji Indonesia kepada AS usai perundingan soal tarif impor resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump kepada Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan berhenti impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura, dan mengalihkannya ke negara lain. Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara yang ditargetkan pemerintah menggantikan posisi Singapura untuk impor BBM.

“Bukan kata mungkin lagi nih, sudah hampir pasti, kita akan mengambil minyak dari negara lain yang bukan dari negara itu (Singapura). (Impor dialihkan) salah satu di antaranya AS," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di kantornya, Jumat (9/5/2025).

1. Buat penuhi janji kepada AS usai perundingan tarif Trump

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (x.com/POTUS)

AS dipilih menjadi salah satu tujuan impor BBM untuk memenuhi janji Indonesia kepada AS usai perundingan soal tarif impor resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump kepada Indonesia.

"Jadi dialihkan (dari Singapura) sebagian (ke AS). Kan kita sudah mempunyai perjanjian dengan AS, salah satu yang kita tawarkan itu adalah kita harus membeli beberapa produk dari mereka, di antaranya BBM, minyak mentah dan LPG," tutur Bahlil.

2. Tak ada persoalan harga

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat melakukan peninjauan infrastruktur energi di Kalimantan Timur, Rabu (30/4/2025). (Dok. Kementerian ESDM)

Selama ini, 54-59 persen BBM yang diimpor Indonesia berasal dari Singapura. Bahlil mengatakan, pengalihan memungkinkan dilakukan dengan beberapa negara.

Dari sisi harga, tak ada perbedaan signifikan, terutama impor BBM dari Timur Tengah.

“Setelah saya cek, kok harganya sama dibandingkan dengan dari negara Middle East,” ujar Bahlil.

3. Bakal dialihkan secara bertahap

Ilustrasi SPBU. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Adapun peralihan impor BBM akan dilakukan dalam enam bulan ke depan, secara bertahap.

“Bertahap ya. Tahap sekarang mungkin bisa 50-60 persen, dan mungkin suatu saat akan nol," ucap Bahlil.

Seiringan dengan itu, PT Pertamina (Persero) juga tengah membangun dermaga untuk bisa menampung kapal tanker ukuran besar.

"(Dalam) 6 bulan, sekarang kan Pertamina lagi membangun dermaga-dermaga yang bisa (memuat) kapal impor yang besar, karena kalau dari Singapura kan kapalnya yang kecil-kecil. Itu juga salah satu alasan," ujar Bahlil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
Jujuk Ernawati
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us