Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi membayar kuota internet (IDN Times / Shemi)

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat banyak perubahan dari berbagai aspek. Tidak hanya para pekerja tapi juga mahasiswa. Kegiatan belajar mengajar yang bergeser dari tatap muka menjadi online banyak berdampak pada uang saku dan pengeluaran bulanan mereka?

Hasil Survei Gaya Hidup Mahasiswa Indonesia yang dilakukan Lifepal.co.id pada triwulan IV 2020 menunjukkan terjadi penurunan jumlah uang saku dari para responden. Selain itu, terdapat pula perubahan dalam penggunaan uang saku, salah satunya lebih boros kuota internet.

Survei ini dilakukan dengan metode random sampling terhadap 443 responden yang merupakan mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia. Survei berlangsung pada 6 Oktober hingga 4 Desember 2020. Perbandingan jumlah responden dalam survei ini adalah, 144 responden pria dan 299 responden perempuan.

Berikut hasil survei seputar penggunaan uang saku mahasiswa.

1. Uang saku mahasiswa berkurang

Ilustrasi uang. (IDN Times/Shemi)

Financial Educator dan Periset Lifepal, Aulia Akbar mengatakan uang saku yang diterima mahasiswa per bulan berkurang di masa pandemik. Sebelum pandemik tiba, sebagian besar responden (59 persen) mengaku mereka menerima uang saku sebesar Rp1 hingga Rp3 juta per bulan. Sementara itu 29,4 persen lainnya menerima uang saku di bawah Rp 1 juta per bulan.

"Di masa pandemik, jumlah responden yang menerima uang saku Rp1 hingga Rp3 juta per bulan menurun jadi 17,6 persen, sementara itu 71 persen responden atau sebagian besarnya yang mengaku menerima uang saku di bawah Rp1 juta per bulan," kata Aulia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/12/2020).

Bahkan, sebelum pandemik COVID-19 muncul masih ada responden yang mengantongi uang saku di atas Rp20 juta per bulan.

2. Dari makanan berubah jadi kuota internet

Editorial Team

Tonton lebih seru di